JAKARTA, KOMPAS.com - Disjoki (DJ) Dipha Barus akan kembali mengangkat instrumen musik khas Indonesia dalam kolaborasinya dengan musisi luar negeri.
"Yang terbarunya kami kerja sama-sama lumayan label besar di Amerika, next-nya juga kami ada kerja sama dengan musisi luar yang gue belum bisa share, terus habis itu ya tetaplah sama dengan ciri khas instrumen Indonesia," kata Dipha.
"Banyak sih ya pokoknya gimana caranya kita bawa negara Indonesia musiknya bisa kedengaran di dunia luar tanpa drama," sambungnya.
Dipha akan menyuguhkan sentuhan musik Bali dalam proyek terbaru bersama musisi luar yang masih dirahasiakannya itu.
"Drum Bali lagi. Kemarin (proyek sebelumnya) kan cuma kayak gamelan rindik, tapi gue baru nemuin kayak variasi rythm percussion dari Bali," ucapnya.
Dipha mengaku mendapatkan inspirasi dari arak-arakan yang tidak sengaja dia temui ketika berada di Bali beberapa waktu lalu.
"Sebenarnya gue enggak sengaja sih kemarin meditasi, yoga, terus gue lihat arak-arakan di Ubud (Bali), terus gue ke-hook aja sama arak-arakan itu," kata Dipha.
"Pertama, gue rekam doang di voice note karena enggak ada kemampuan untuk mengingat, terus gue ngulik di rumah," lanjutnya.
Sebelumnya, DJ Dipha Barus mengawali 2019 lewat sebuah kerja sama internasional.
Bersama penyanyi asal Inggris Charli XCX dan Troye Sivan, Dipha ingin memperkenalkan kembali singel “1999” dalam wajah baru.
“1999” adalah lagu duet Charli dan Sivan yang dirilis pada 5 Oktober 2018 lalu. Berbekal gaya bermusik yang sarat dengan bebunyian khas, Dipha mengemas ulang “1999” menjadi versi remix.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/02/08/110220510/berkolaborasi-dengan-musisi-luar-dipha-barus-angkat-alat-musik