PADI Reborn Main Mata di Panggung Love Festival Vol 3

Para personel PADI Reborn yang terdiri dari Fadly (vokal), Piyu (gitar), Ari (gitar), Rindra (bas), dan Yoyo (drum), mengakui bahwa bermain musik dengan format seperti ini bukanlah pekerjaan mudah.

"Kalau saya deg-degan, karena bikin akustik itu banyak nahan, kita bicara dinamika keras lembut, banyak aransemen yang kami hafalkan," kata Fadly saat berbincang di belakang panggung Love Festival Vol 3.

"Exciting sebenarnya, karena banyak kord-kord yang miring," timpal Piyu lalu tertawa.

Bermusik di luar zona nyaman tentu memiliki risiko melakukan kesalahan memainkan kord-kord miring seperti yang Piyu sebutkan.

Namun, musisi Denny Chasmala yang bertindak sebagai konduktor yang mengawal permainan musik PADI Reborn tahu cara meminimalisir kesalahan itu. Kata dia, "main mata" adalah solusinya.

"Kalau kita ngomonggin musik, musik itu sebenarnya experience. Jadi benar atau salah hanya kami yang tahu, benar atau salah kami satu sama lain langsung saling mengisi," ujar Denny.

"Jadi di panggung posisi kami kayak huruf 'C'. Yang biasanya Yoyo di belakang, dia kami taruh di depan biar dia bisa lihat yang lain juga, otomatis kalau main unplugged dinamika itu harus kita jaga. Otomatis kalau Yoyo mainnya (tempo) naik, kami juga naik. Itu fungsinya kami main mata ke mata," lanjutnya.

PADI Reborn membuka penampilan mereka dengan lagu-lagu "Sang Penghibur" dan "Begitu Indah" dengan aransemen orisinal. Namun, begitu membawakan lagu "Mahadewi", Piyu cs mulai mengubah gaya bermusik mereka dari full band menjadi unplugged dengan sentuhan string orchestra dari chamber yang dipimpin Denny sebagai konduktornya.

Penonton semakin larut ketika lagu-lagu "Ternyata Cinta", "Bayangkanlah", "Harmoni" disajikan lagi-lagi dengan format musik unplugged. Bahkan suasana menjadi kian intim ketika lagu "Love of My Life" dari grup band legendaris Queen dimainkan secara instrumental.

Pertunjukan ini dituntaskan PADI Reborn dengan lagu pamungkas mereka, "Sobat".