Film produksi MD Entertaiment ini memiliki latar belakang cerita 1980-an yang menggunakan bahasa Indonesia baku.
Hal itu diceritakan Cinta saat berkunjung ke redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).
"Tapi untungnya di script film ini, mungkin karena ceritanya kita masih muda, jadi memang bahasa Indonesia lebih baku tapi bukan yang baku banget. Memang kata-katanya beda, kayak gaya bicara tahun 2019, tapi enggak susah," kata Cinta.
"Irsyad pernah bilang 'okey', ha-ha-ha padahal enggak bisa gitu karena tahun 80-an belum ada kata itu. Aku juga keceplosan karena di sini banyak anak-anak yang namanya Andy, Bunny, Timy," sambungnya.
Apalagi, Cinta juga berusaha keras untuk menghilangkan aksen bule-nya ketika berdialog saat shooting.
"Tapi aku kebiasaan kan bilangnya Endy bukan Andy, Bany, ada juga Sitiy, terus Jaka jadi Jack," ucap Cinta dengan aksen bule.
Bahkan, Cinta ikut tertawa geli ketika ada di sebuah adegan yang serius, tiba-tiba Cinta mengeluarkan aksen bulenya.
"Jadi malahan itu jadi jokes saat shooting. Ya pokoknya semua dilucuin deh. Karena aku sendiri ketawa geli, pernah ketika aku lagi intens banget adegan serius, tapi enggak sengaja 'kalian enggak boleh gitu sama Endy!' ha-ha-ha," tutur Cinta.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/03/14/173755310/cinta-laura-tertawa-geli-dengar-aksen-bule-nya-sendiri-saat-shooting