Setelah berkarier selama 25 tahun, sejak terbentuk pada tahun 1993, Boyzone ingin beristirahat dari hiruk pikuk dunia hiburan.
Dalam wawancara eksklusif dengan Kompas.com di DoubleTree by Hilton, kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/3/2019), Boyzone yang beranggotakan Ronan Keating, Shane Lynch, Keith Duffy, dan Mikey Graham ini menceritakan apa saja yang akan mereka lakukan usai membubarkan diri,
"Ya kami akan melakukan banyak hal yang berbeda-beda, masing-masing, acara TV yang beda, album yang beda, band yang beda, ya begitu banyak hal-hal berbeda yang ingin kami lakukan (usai bubar)," ucap Shane.
Menurut Shane, bubarnya mereka bisa menjadi momen untuk bisa mengembangkan diri masing-masing personel yang selama ini belum sempat dilakukan.
"Kami seperti dilahirkan oleh ibu yang sama, tetapi terjalin dengan proses. Namun, ini waktunya melakukan apa yang ingin kami lakukan," ujar Shane.
Meski demikian, Shane menegaskan bahwa dalam waktu dekat setelah mereka tak lagi bersama, meluangkan waktu sejenak menikmati hidup dengan santai adalah prioritas para personel Boyzone saat ini.
"Kami melewati waktu demi waktu bersama, dan sekarang adalah waktunya menarik napas, tarikan napas yang dalam dan panjang," tandasnya.
Sebagai bentuk perpisahan terakhir, Boyzone juga mengeluarkan album terakhir berjudul Thank You & Goodnight pada tahun lalu.
Album ini terdiri dari 12 lagu yang menampilkan sisi lain dari Boyzone yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Selain itu, album ini juga berisi sebuah lagu berjudul "Dream" yang dibuat untuk mengenang Stephen Gately, personel Boyzone yang telah meninggal pada 2009 lalu.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/03/26/102125610/usai-bubar-personel-boyzone-ingin-lakukan-berbagai-aktivitas-yang