JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 14 kelompok terpilih dari Program Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia akan menampilkan karya seni di Auditorium Galeri Indonesia Kaya sepanjang akhir pekan di bulan Maret dan April 2019.
Pada Sabtu (30/3/2019), penikmat seni dihibur dengan pementasan teater tari berjudul Tembang Nestapa persembahan kelompok seni asal Bekasi yaitu, Bhatara Dance Project.
Program Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia merupakan program yang digagas oleh Garin Workshop bersama Bakti Budaya Djarum Foundation.
Bertujuan untuk menumbuhkan seniman-seniman muda khususnya di bidang seni pertunjukan, program ini berisi serangkaian program yang melibatkan seniman profesional yang ahli di bidangnya masing-masing.
Mulai dari roadshow Pekanbaru, Solo, Makassar, dan Bali, pengumpulan Art Project Development Proposal, workshop seni pertunjukan, dan panggung ruang kreatif.
Dengan adanya rangkaian program dan adanya proses seleksi terbaik melalui mekanisme pitching forum, terpilihlah 14 komunitas seni yang berhasil mendapatkan kesempatan untuk menampilkan karyanya di Galeri Indonesia Kaya pada bulan Maret-April 2019.
"Memasuki tahun ke-4 penyelenggaraannya, peserta program ruang kreatif hadir dengan karya yang semakin kreatif dan inovatif. Dibantu dengan para mentor yang ahli di bidangnya, kelompok seni ini mampu mengembangkan gagasannya menjadi sebuah seni pertunjukan yang menarik dan inspiratif," ujar Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian.
"Diharapkan program ini senantiasa dapat menjadi wadah untuk menumbuhkan dan meningkatkan kualitas seniman-seniman muda, sehingga proses regenerasi di bidang seni pertunjukan tetap ada," imbuhnya.
Terinspirasi dari naskah drama Wayang Swargaloka berjudul Tembang Nestapa Banowati yang ditulis oleh Irwan Riyadi pada tahun 2013, Bhatara Dance Project menginterpretasi dan mengembangkannya menjadi karya baru berbentuk teater tari.
Tembang Nestapa menceritakan tentang Raden Arjuna seorang ksatria Pandawa yang ahli memanah dan Dewi Banowati. Keduanya merupakan sepasang kekasih yang berpisah karena Banowati harus menikah dengan lelaki yang tidak dicintainya, Duryudana.
"Proses penciptaan karya ini tentunya tak lepas dari pihak pendukung seperti Bakti Budaya Djarum Foundation, Garin Workshop, Ratna Riantiarno selaku mentor kami, dan tentunya para penampil serta kru yang terlibat," ujar Bathara Saverigadi Dewandoro, selaku pimpinan produksi dan koreografer pertunjukan Tembang Nestapa.
"Sebagai ruang eksplorasi dan eksperimen karya-karya berbasis tradisi dan fokus pada gerak tari sebagai media berekspresi dalam bentuk kontemporer dan kreasi baru.Semoga penampilan Tembang Nestapa yang kami tampilkan di Galeri Indonesia Kaya dapat menjadi tontonan akhir pekan yang menghibur bagi penikmat seni yang hadir," lanjutnya.
Dalam proses persiapan karyanya, 14 kelompok terpilih program Ruang Kreatif: Seni Pertunjukan Indonesia didampingi oleh para mentor yang ahli dalam bidangnya seperti, Garin Nugroho, Eko Supriyanto, Ratna Riantiarno, Rama Soeprapto, Djaduk Ferianto, Tinton Prianggoro, Iswadi Pratama, Ruth Marini, Subarkah Hadisarjana, Hartati, dan Butet Kartaredjasa.
"Tembang Nestapa yang ditampilkan oleh Bhatara Dance Project mengajak kita untuk peka terhadap situasi dan kondisi yang terjadi di sekitar kita melalui cerita antara Arjuna dan Dewi Banowati. Cerita yang kental akan unsur tradisi Jawa ini kemudian ditafsirkan dalam gerak tari yang indah nan memukau, sehingga penikmat seni yang hadir pun dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh Bhatara Dance Project," ujar Ratna Riantiarno, selaku mentor kelompok Bathara Dance Project.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/03/31/112021110/kisah-kasih-arjuna-dalam-pementasan-teater-tari-tembang-nestapa