Teguh, alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, selama ini sudah dikenal sebagai gitaris dalam beberapa band di Yogyakarta, yaitu RedDot, KOEN The Guitar Band, dan B.U.K.T.U.
Pada 23 April 2019 ia akan merilis album solo pertamanya, Kalarindu, yang merupakan album instrumental dengan alat musik utama gitar.
Ada tujuh lagu dalam album itu, yaitu Kalarindu, Sweet Moment, When You Fly Away, Ghost I, Firefly, Ghost II, dan Konflik.
Semua lagu tersebut dicipta oleh Teguh dan merupakan memori kolektifnya mengenai seseorang yang berpengaruh terhadap kehidupannya.
"Aku mengeksplorasi semuanya seperti yang aku inginkan. Apa yang aku dengar pasti memengaruhi proses bermusikku. Misalnya, kenapa ada pengaruh Kitaro dan Lee Ritenour, karena sejak kecil sudah diajak mendengarkan musik itu sama almarhum Papa," tuturnya, yang disampaikannya melalui keterangan tertulis mengenai album Kalarindu.
Lagu-lagu dari album tersebut akan disajikannya dalam Jazz Mben Senen kali ini.
Ia akan tampil bersama Paulus Neo (keyboard), Adhie Bona (bas), dan Dedy Alldrint (drum). Mereka terlibat dalam rekaman album Kalarindu.
Jazz Mben Senen di Bentara Budaya Yogyakarta merupakan acara setiap Senin malam yang terbuka bagi siapa saja yang ingin berekspresi di jalur musik.
Sejak 2009, Jazz Mben Senen berjalan atas kerja bareng Komunitas Jazz Jogja dengan Bentara Budaya Yogyakarta.
"Kalau tidak ada yang mendaftar secara khusus melalui e-mail atau Instagram Jazz Mben Senen, mereka yang datang dan ingin tampil bisa tampil, bisa nge-jam, spontan," kata Praswa Jati, yang mengurus Jazz Mben Senen dari Komunitas Jazz Jogja, ketika dihubungi per telepon oleh Kompas.com, Minggu (24/3/2019) sore.
"Bebas, dari yang skill-nya biasa sampai yang sudah andal, dari yang lokal sampai yang internasional," sambung Pras, yang juga manajer Everyday, band indie Yogyakarta.
"Kalau ada penyanyi atau pemusik luar negeri sedang main dalam acara lain di Yogyakarta dan bisa mampir ke Jazz Mben Senen, ya mereka tampil," lanjutnya.
"Pokoknya, yang berani, sopan, dan bertanggung jawab, bisa menjaga kata-kata contohnya, bisa tampil," katanya pula.
Pras juga mengatakan bahwa sedikitnya 50 orang datang ke Jazz Mben Senen tiap Senin.
"Itu sudah termasuk yang tampil, lima sampai10 orang," ujarnya.
"Dari pukul delapan sampai pukul 12 malam," imbuhnya.
Jazz Mben Senen merupakan pertemuan antara mereka yang berkecimpung di dunia musik, dari berbagai jenis musik, tingkat kemampuan bermain musik, dan latar belakang budaya.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/04/01/160215510/senin-malam-ini-gitaris-teguh-joyosantiko-isi-panggung-jazz-mben-senen