Saat melacak aliran dana dari Burning Sun, polisi menemukan rekening bank yang mereka duga sebagai buku tabungan bank palsu (buku tabungan yang pemilik dan penggunanya berbeda), dan memulai penyelidikan tambahan mengenai hal itu.
Selama penyelidikan, lima orang yang namanya tercantum dalam buku tabungan bank tersebut dipanggil dan polisi mendapatkan pernyataan yang mengungkapkan bahwa uang (dalam buku tabungan bank simpanan palsu) dikirim ke rekening bank yang terkait dengan Seungri.
Tim kepolisian yang menginvestigasi Burning Sun mencurigai bahwa manajemen kelab malam itu, termasuk Seungri, menggunakan buku tabungan bank palsu untuk memakai dana Burning Sun sebagai penggunaan pribadi demi menghindari pajak.
Jumlah penggelapan yang ditemukan polisi sejauh ini mencapai puluhan juta won atau ratusan juta rupiha.
Seungri sebelumnya juga telah dituntut karena menggunakan sebagian dari keuntungan kelab Monkey Museum miliknya untuk penggunaan pribadi. Polisi mencurigai bahwa uang tunai yang diterima oleh Yuri Holdings, yang mengelola Museum Monyet, dikirim ke Seungri.
Polisi berencana untuk mengkonfirmasi ke mana uang ini pergi sebelum mengumumkan hasilnya. Mereka menduga uang itu digunakan untuk membiayai pesta ulang tahun Seungri yang mewah di Filipina.
"Kami tidak dapat mengungkapkan detail, tetapi kami telah menyelesaikan peninjauan kasus untuk membuktikan biaya penggelapan (Seungri). (Uang) digunakan untuk penggunaan pribadi Seungri dan mantan CEO Yoo," kata pihak kepolisian.
Sementara itu kuasa hukum Seungri mengatakan bahwa mereka baru dapat membuat pernyataan tentang masalah ini hanya setelah penyelidikan dilakukan.
"Kami harus memahami terlebih dahulu investigasi atas masalah yang dihadapi, baru kami akan mengungkapkan pernyataan," ujar tim kuasa hukum Seungri.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/04/03/123300710/seungri-diduga-gelapkan-ratusan-juta-rupiah-dari-kelab-burning-sun