Yura bercerita bahwa pertemuannya dengan salah satu teman tunanetra bernama Delia membuat dia bangkit dari fase terburuk dalam hidupnya.
"Tahun lalu bulan puasa aku mendapatkan rahmat dari Tuhan. Mungkin Tuhan punya cara tersendiri yang enggak pernah aku sangka bahwa pengingat aku untuk bangkit dari titik terburuk," kata Yura.
"Saat aku berada di fase terburuk aku bertemu dengan teman tunanetra di Bandung namanya Delia," sambungnya.
Delia kemudian mengucapkan kalimat sederhana yang memberikan kekuatan kepada Yura.
"Dia bilang 'kakak, aku mau jadi penyanyi seperti kakak, mau membuat orang bahagia seperti yang kakak lakukan ke kami'," ujar Yura mengenang saat-saat itu.
Melihat semangat Delia untuk mengejar cita-citanya meski memiliki keterbatasan fisik, Yura kemudian mendapat inspirasi dan menciptakan lagu "Merakit".
"Ternyata pertemuan sederhana itu kayak jadi momen titik balik, benar-benar nampar aku kemudian menulis lagu 'Merakit'," ujar Yura.
"Dengan kesederhanaan dan keterbatasan mereka masih punya semangat yang besar untuk bisa merakit mimpi-mimpinya. Sementara kita yang dikasih banyak kelebihan kadang masih mengeluh, keterbatasan jadi halangan untuk merakit banyak hal," imbuhnya.
Yura mengatakan, kalimat yang Delia ucapkan saat itu adalah kalimat sederhana, namun bermakna besar baginya.
Kemudian Yura memanggil Delia untuk membawakan lagu "Berawal dari Tatap" dan "Merakit". Disusul munculnya anak-anak dari teman tunanetra lain ke atas panggung.
Penonton pun terpukau melihat dan mendengar kemampuan teman tunanetra saat bernyanyi bersama Yura. Semua orang yang menyaksikan momen tersebut berdiri untuk memberikan apresiasi kepada Yura dan teman-teman kecilnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/04/26/112600810/cerita-di-balik-kolaborasi-yura-yunita-dengan-teman-tunanetra-di