"Sempat jadi tukang bangunan tahun 2010 sampai 2011 karena enggak bisa hidup dengan (bermain) musik," kata Hiro saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, Palmerah Barat, Jakarta Barat, belum lama ini.
Bagi Hiro, bekerja sebagai tukang bangunan sangatlah berat. Beruntung, setahun kemudian dia mendapatkan tawaran menjadi dosen bahasa Indonesia di sebuah universitas di Tokyo.
Meski demikian, Hiro mengaku tak pernah meninggalkan keinginannya untuk tetap berkarier di bidang musik, bahkan ia juga tidak melepas pekerjaannya sebagai tukang bangunan saat itu.
"Jadi aku sambil tukang bangunan dan dosen itu aku tetap main musik terus," ujarnya.
Sampai akhirnya ia bertemu dengan Tantri "KotaL" yang memberikannya nasihat untuk mencoba peruntungan berkarier di Indonesia.
"Terus ketemu Tantri 'KotaK', yang bilang 'kamu kenapa enggak berkarya saja di Indonesia'. Dari situ berpikir, iya juga ya," kata Hiro.
Akhirnya Hiro memutuskan pindah ke Jakarta dan meniti karier sebagai penyanyi Jepang yang menyanyikan lagu berbahasa Indonesia. Tak jarang Hiro juga mengartikan lagu pop Indonesia ke dalam bahasa Jepang.
"Karena aku benar-benar butuh chance itu sih, karena aku enggak ada chance itu waktu di Jepang. Di sana sangat sulit jadi musisi," kata Hiro lagi.
Hiro baru saja merilis lagu barunya yang berjudul "Beda Selera" yang bercerita tentang ragam makanan nusantara.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/04/26/130100010/sebelum-berkarier-di-indonesia-hiroaki-kato-pernah-jadi-tukang