Dalam film drama ini Ramon berperan sebagai Jaya, pria yang mewarisi resep martabak khas pulau Bangka.
Ramon mengaku, ia sampai mencari salah satu kedai martabak yang cukup dikenal di Bangka Belitung, agar bisa melihat langsung proses pembuatan dan cara penyajiannya.
"Saya ke sana sebelum shooting, saya belajar gimana cara buatnya, sesederhana mungkin dan di sana banyak yang jual. Saya belajar style pembuatanya gimana, sampai akhirnya saya buat sendiri untuk teman-teman kru 50 orang," tutur Ramon dalam jumpa pers di XXI Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).
Kata Ramon, usahanya dalam belajar membuat martabak tak langsung membuahkan hasil.
"Pertama dibilang enggak enak sampai dibuang. Hari kedua saya bikin sudah mulai enak, hari ketiga enggak enak lagi. Sampai akhirnya berhasil setiap sore saya bikin jajanan (martabak) buat teman-teman kru (film)," ucap Ramon.
Lewat riset yang cukup mendalam dengan para pedagang martabak Bangka, Ramon mengaku menjadi tahu bagaimana cara membuat martabak yang baik.
"Memang sejauh itu (risetnya). Tadi kan ada harus menempelkan tangan di sini (wajan), cuma ingin tahu seberapa panas dengan melempar gula doang. Mengikuti caranya orang Bangka bagaimana buat martabak dengan style mereka. Proses belajarnya satu minggu, mencoa sampai berhasil dibilang 'enak' itu 10 hari," kata Ramon.
Ramon pun mengakui, membuat martabak rupanya tak semudah yang ia bayangkan selama ini. Ia menjadi tahu bahwa martabak tak hanya sekedar memasak adonan.
"Jadi ada salah satu tukang martabak (Bangka) enak lah di pinggir jalan, setiap malam saya nongkrong sama orang ini. Diajarin caranya, tahu kadar panasnya di tangan itu seperti apa," imbuh Ramon.
Film arahan sutradara Eman Pradipta ini bercerita tentang seorang anak muda bernama Jaya yang menjual martabak khas Bangka, yang datang mengunjungi Bangka Belitung untuk menyampaikan pesan wasiat dari orang yang mewarisi resep martabak khas Bangka.
Perjalanan Jaya ternyata menemukan banyak hal menarik selama di Bangka.
Film ini juga mengedepankan sisi kultur budaya yang beragam dan toleransi beragama yang kuat, khususnya di Bangka Belitung.
Selain Ramon, film Martabak Bangka ini turut dibintangi oleh Ario Astungkoro, dan juga menyertakan Gubernur Bangka sebagai pemain. Film berdurasi 115 menit ini rencananya akan menyapa penonton pada bulan Mei 2019.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/04/29/130808110/ramon-y-tungka-pelajari-langsung-teknik-bikin-martabak-di-bangka