Pameran tersebut diadakan untuk umum secara gratis.
Tiga puluh karya itu, dari Polandia, Thailand, Korea Selatan, AS, Nepal, China, Peru, Perancis, Bulgaria, Italia, Australia, dan Indonesia, merupakan para finalis dari kompetisi internasional seni grafis cetak bernama Triennial Seni Grafis VI Bentara Budaya.
Tiga dari 30 finalis itu sudah diumumkan sebagai para pemenang kompetisi tersebut di Bentara Budaya Jakarta pada Rabu minggu lalu (24/4/2019).
Para juara kompetisi itu: 1. Gaze Toward The Light 2, karya Hui Zhang dari China; 2. Depressed, karya Nuttakan Vajasut dari Thailand; 3. Supernumerary, karya Chalita Tantiwitkosol dari Thailand.
Selain itu, terpilih empat peraih penghargaan khusus dari dewan juri.
Mereka adalah Ratana Suradjit dari Thailand dengan karya The Way of Harvester No 01; Praween Piangchoompu dari Thailand dengan Middle of Nowhere; Seema Sharma dari Nepal dengan Four Faces of Pashupatinath; dan Gunawan Bonaventura dari Indonesia dengan Keep Smile.
Jumlah peserta secara keseluruhan dalam Triennial Seni Grafis VI Bentara Budaya adalah 317 karya dari 166 pegrafis asal 26 negara.
Negara-negara itu adalah AS, Argentina, Australia, Bangladesh, Bosnia, Brazil, Bulgaria, China, Filipina, India, Indonesia, Italia, Jepang, Kanada, Kolombia, Korea Selatan, Kroasia, Mesir, Moldova, Nepal, Polandia, Prancis, Serbia, Singapura, Thailand, dan Turki.
Dewan Juri Triennial Seni Grafis Indonesia VI Bentara Budaya dipimpin oleh Ipong Purnama Sidhi (kurator Bentara Budaya dan perupa).
Dewan juri tersebut beranggota Dwi Marianto (penulis, perupa, dan dosen), Edi Sunaryo (dosen dan perupa), Devy Ferdianto (seniman grafis dan Kepala Divisi Seni Cetak di Ganara Art Centre), Theresia Agustina Sitompul (dosen, perupa dan penggiat Studio Grafis Minggiran, Yogyakarta).
Ipong Purnama Sidhi selaku Ketua Dewan Juri, dalam jumpa pers sebelum acara pengumuman dan pemberian penghargaan bagi para pemenang, mengatakan bahwa tak ada tema karya untuk para peserta Triennial Seni Grafis VI Bentara Budaya.
Itu, lanjut Ipong, supaya para peserta, melalui karya mereka, bisa menangkap dan mengekspresikan apa saja yang ada di negaranya.
Para peserta, kata Ipong lagi, dinilai berdasarkan ide kreatif mereka dan keberhasilan mereka, dengan teknik yang mereka pilih, mewujudkan ide kreatif mereka.
Triennial Seni Grafis Bentara Budaya diadakan oleh Bentara Budaya setiap tiga tahun untuk mendukung pengembangan seni cetak grafis Indonesia, termasuk untuk memiliki nilai saing di tingkat internasional.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/04/29/163008010/ayo-datang-ke-pameran-30-finalis-triennial-seni-grafis-vi-bentara