Hal itu dikatakan Fuad saat berkunjung ke redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).
"Down Swan ini adalah film tentang keluarga. Perjuangan anak kecil yang meraih cita-citanya dengan didukung oleh kedua orangtuanya," kata Fuad.
Meski tergolong kisah yang ringan, Fuad mengaku penulisan naskah film tersebut berkali-kali direvisi.
"Ceritanya lebih ringan, walaupun kenyataannya semua skrip punya kendala yang sama. Dirombak banyak sih sampai draft delapan," ujarnya.
Fuad menambahkan, isu down syndrome tak membuat film ini menjadi segmented atau tersegmentasi. Down Swan justru, lanjutnya, ditujukkan untuk semua anak-anak di seluruh dunia.
"Ceritanya bukan untuk anak-anak berkubutuhan khusus, tapi untuk anak-anak di dunia mereka berhak mendapatkan cita-cita, kasih sayang, support kesehatannya, dan karena ini film drama, kami perlu yang lebih dramatik," tambahnya.
Untuk tokoh Nadia, diperankan oleh artis cilik Arina Dhisya. Nama Putri Ayudya dan Ariyo Wahab pun tercatat sebagai pemeran orangtua Nadia, yakni Mitha dan Bisma.
Down Swan dijadwalkan tayang diseluruh bioskop Indonesia pada 23 Mei 2019 mendatang.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/05/06/170414610/down-swan-kisah-anak-down-syndrome-yang-bermimpi-jadi-balerina