'Arya Stark' Simpan Sesal untuk Musim Terakhir Game of Thrones

Salah satunya Maisie Williams, yang bermain sebagai Arya Stark. Baru-baru ini, ia mengungkapkan bahwa penyesalan terbesarnya terhadap musim terakhir adalah ketika dia tidak bisa berbagi layar dengan aktris Lena Headey, pemeran Cersei Lannister.

"Aku hanya ingin berada di lokasi shooting dengan Lena lagi, dia menyenangkan," kata Williams kepada Entertainment Weekly.

“Dan aku ingin Arya membunuh Cersei bahkan jika itu berarti (Arya) ikut mati. Bahkan sampai pada titik ketika Cersei bersama Jaime, aku berpikir (sambil membaca naskah), 'Dia akan memalingkan wajahnya (dan sadar itu Arya)' dan mereka berdua akan mati. Saya pikir itulah dorongan Arya," tambahnya.

Pada musim pertama seri Game of Thrones, Arya menyaksikan ayahnya dipenggal, sebagian besar karena manipulasi Cersei terhadap putranya, Raja Joffrey. 

Sepanjang sisa seri, pencarian Arya untuk membunuh Cersei adalah salah satu faktor pendorong dari keseluruhan perjalanannya, hingga pada dua episode terakhir The Hound mencegahnya agar tak tenggelam dalam misi balas dendam.

"The Hound berkata, 'Kau ingin menjadi sepertiku? Kau ingin menjalani hidupmu sepertiku? Ketika The Hound bertanya kepadanya apakah dia memiliki pilihan lain, tiba-tiba ada begitu banyak hal dalam kehidupan (Arya) yang bisa dia jalani, yang bisa dia lakukan," ucap Williams. 

"Itu mengejutkan bagiku karena bukan itu yang aku bayangkan akan terjadi tahun ini. Kemudian aku menyadari ada hal-hal lain yang bisa aku mainkan, membawa Arya kembali ke usia 16 tahun lagi," tambahnya.

Williams bukan satu-satunya yang menyesalkan peluang yang terlewat, Headey juga ternyata merasa kecewa karena perannya Cersei tidak bisa berhadapan langsung dengan Arya.

"Aku menghidupkan fantasi itu sampai aku membaca naskahnya. Ada adegan yang keren dan itu bukan hal yang saya impikan dan kau harus menerima bahwa itu tidak terjadi," ucap Headey.