Bahkan, NOAH juga terkena imbas pembajakan tersebut.
Ariel mengatakan, dampak pembajakan tidak hanya merugikan pelaku musik, namun, lebih luas lagi.
"Udh gak jaman sih memang dengerin CD, tapi tetep aja nyebelin. Gausah pakai alibi rejeki orang kecil dagang cd bajakan pinggir jalan.Puluhan pegawai musica di bagian gudang CD yg kena PHK gara2 penurunan penjualan cd asli juga orang kecil, supir2 bagian distribusi yg kena PHK juga orang kecil," tulis Ariel lewat akun Instagram-nya, @ariel_inst yang dikutip Kompas.com pada Kamis (4/7/2019).
"Kalau melihat musik Noah/ band lain dibajak, jangan hanya membandingkan dgn kesejahteraan si pemusik tersebut, ada banyak orang ikut kerja di situ," ujarnya.
Ariel menyimpulkan bahwa pembajak sebenarnya bukan orang kecil. Mereka, kata Ariel, adalah pemilik modal besar.
"Modalnya pasti besar. Dengan kondisi tidak banyak perubahan situasi pembajakan di indonesia, sepertinya hanya satu jalan keluar, Pembeli nya yg harus Sadar! Klo ga ada yg beli kan ntar bangkrut juga yg bajak, klo yg bajak gak bangkrut2, Berarti? Masih banyak yg beli," kata Ariel.
Jika pembajakan ini terus berlanjut, dan masyarakat juga senang membeli kaset bajakan, Ariel mengaku malas berkarya.
Menurut dia, membuat karya membutuhkan sebuah perjuangan seperti energi dan waktu.
"Jadi males ini nyelesaiin satu lagu lagi, lu gak tau brp dus itu kopi torabika gw abisin buat begadang bikin lagu, Ah sudahlah saya mau tidur," kata Ariel.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/07/04/160420910/ariel-noah-lu-enggak-tahu-berapa-dus-kopi-buat-gue-begadang-bikin-lagu