Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dari Judo, Joe Taslim Berlaga di Hollywood

Yang terbaru, ia didapuk memerankan karakter Sub-Zero dalam film Mortal Kombat versi live-action.

Sub-Zero merupakan karakter asli Mortal Kombat. Ia diperkenalkan pada 1992. Seperti namanya yang berarti di bawah nol, Sub-Zero memiliki serangan es yang membekukan.

Jauh sebelum berakting, Joe merupakan atlet judo profesional. Joe berhasil menyabet beberapa medali emas di kejuaraan nasional, satu medali emas di South East Asia Judo Championship Singapore 1999, dan satu medali perak di SEA Games 2007.

Namun, putra pasangan dari Mardjuki Taslim dan Maria Goretty memutuskan untuk pensiun dari dunia olahraga karena mengalami cedera.

Joe pun banting setir menjadi pemain film. Film horor Karma (2008) adalah debut Joe di industri layar lebar. Setahun kemudian, Joe kembali bermain film drama berjudul Rasa.

Setelah dua film tersebut, pemilik nama lengkap Johannes Taslim tersebut menjajal genre action. Lewat film The Raid (2011) karya sutradara Gareth Evans, nama Joe mulai melambung.

Joe berperan sebagai Sersan Jaka. Sersan Jaka adalah pemimpin pasukan elite yang bertugas menumpas kriminal di sebuah blok apartemen yang dihuni oleh gangster, penjahat, pembunuh, dan gembong narkoba.

Setelah itu, Joe bermain film action-horor Dead Mine (2012) bersama dua aktor asal Indonesia lainnya, Ario Bayu dan Mike Lewis.

Setahun kemudian, publik digemparkan dengan informasi bahwa Joe terlibat dalam film garapan rumah produksi asal Hollywood yang berjudul Fast and Furious 6 (FF6).

Film ini melibatkan banyak aktor Hollywood papan atas seperti Dwayne Johnson, Vin Diesel, Gal Gadot, Michelle Rodriguez, Jordana Brewster, Tyrese Gibson, Sung Kang, Jason Statham dan tentu saja mendiang Paul Walker.

Dalam film tersebut, Joe berperan sebagao tokoh antagonis yang bernama Jah. Jah adalah anak buah dari Owen Shawa (Luke Evans) yang memiliki kemampuan beladiri yang hebat.

Adegan fenomenal Jah terjadi saat melawan anak buah Dom (Vin Diesel), yakni Han (Sung Kang) dan Roman (Tyrese Gibson).

Dua tahun kemudian, Joe kembali terlibat produksi film Hollywood Star Trek Beyond (2016).

Dalam film Hollywood keduanya itu, Joe mendapatkan peran antagonis sebagai Manas alias Anderson Lee. Manas yang berwujud alien adalah tangan kanan Krall yang diperankan oleh Idris Elba.

Tidak hanya lewat film, Joe juga mulai bermain film televisi produksi Amerika Serikat, Warrior. Joe berperan sebagai Li Yong, seorang Letnan Tong dan master kung fu.

Seri televisi ini arahan sutradara Justin Lin ini mengambil latar belakang Perang Tong yang brutal di Chinatown, San Francisco, AS, pada akhir 1800-an.

Naskah seri 10 episode yang ditulis oleh Jonathan Tropper itu terinspirasi dari materi asli yang ditulis oleh Bruce Lee.

Selain bermain film Hollywood, Joe juga merambah di industri film Korea Selatan dengna bermain film Swordsman.

Joe berperan sebagai Gurutai yang merupakan ahli pedang dari kerajaan Diniasti Qing yang dikenal kejam.

Lewat film tersebut, Joe harus menguasai Kumdo, sebuah seni bela diri modern Korea yang berasal dari seni pedang Kendo dari Jepang. Joe juga dituntut mempelajari dialog dalam bahasa Korea dan bahasa Manchuria untuk film tersebut.

Meskipun Joe melanglang buana di industri perfilman internasional, ia tidak melupakan industri film Tanah Air.

Pada 2018 lalu, Joe terlibat dalam film berjudul The Night Comes For Us karya sutradara Timo Tjahjanto yang rilis melalui jaringan Netflix.

Dan yang terbaru adalah keterlibatannya dalam film Hit & Run. Selain sebagai pemain, Joe yang memerankan karakter polisi bernama Tegar Saputar juga bertindak sebagai produser kreatif.

Saat berbincang dengan Kompas.com, Joe mengatakan, karier yang ia jalani saat ini tidak bisa dilepaskan dari kemampuan beladiri yang ditekuninya. Joe mengaku beruntung memiliki dasar tersebut.

"Karena kan saya jadi punya basic. Jadi, minimal saya masuk film laga punya basic, saya punya fisik, mental yang terlatih, jadi masuk ke adegan laga kami enggak mulai dari nol," ujar Joe.

Menurut Joe, hal itu tidak hanya berlaku untuknya. Untuk semua para aktor laga yang memiliki kemampuan dasar beladiri pasti akan mudah.

"Bahkan mereka enggak akan melewati proses pengenalan, penguatan, proses itu mereka sudah lewati. Jadi mereka masuk ke proses koreografi. Itu sih suatu yang pasti dinamis dan otomatis," kata Joe.

Terkait dengan kariernya bermain film-film internasional, Joe menganggapnya sebagai keberuntungan. Kesempatan akan selalu ada pada aktor-aktor Indonesia.

Apalagi setelah kiprah di industri film Hollywod bersama Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Cecep Arief Rahman, kata Joe, para pelaku industri luar negeri sudah mulai memperhitungkan Indonesia.

"Secara yang saya tahu bagus responsnya. Film kita dari The Raid 1, The Raid 2, The Night Comes For Us, Headshot, itu resposnnya sangat bagus dan sangat baik," kata Joe.

Lantas bagaimana Joe akan berkarier dalam 5 atau 10 tahun ke depan di industri film?

"Saya pastinya akan tetap di dunia film sih. Enggak akan pensiun pastinya. Ke depan 10 tahun lagi akan tetap berkarier atau bahkan sebagai aktor, kreatif produser. Intinya sih belum pensiun," tutup Joe.

https://entertainment.kompas.com/read/2019/07/10/091442110/dari-judo-joe-taslim-berlaga-di-hollywood

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke