Ketiga tersangka tersebut adalah Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua.
Kasus ini berawal dari sebuah video yang tayang di kanal Youtube pasangan suami istri Rey Utami dan Pablo Benua, dengan Galih sebagai bintang tamunya.
Akun Youtube Rey Utami dan Benua mempunyai lebih dari 300.000 subscribers.
Salah satu konten yang dibuat keduanya berjudul "mulut sampah" dan langsung dibawakan oleh Rey.
Dalam video ini, Galih bercerita mengenai kehidupannya, termasuk membahas masa lalunya.
Galih melontarkan kata "bau ikan asin" yang diduga ditujukan untuk mantan istrinya, Fairuz A Rafiq.
Fairuz tak terima atas pernyataan Galih dan kemudian membuat laporan polisi pada 2 Juli 2019.
Atas laporan tersebut, polisi melakukan penyidikan dan akhirnya menetapkan Galih, Rey Utami, dan Pablo Benua sebagai tersangka.
Siapa Pablo dan Rey Utami?
Dilansir dari Tribunnews, Rey Utami dan Pablo menikah pada tahun 2016.
Pernikahan keduanya saat itu menuai perhatian publik lantaran keputusan mereka untuk menikah setelah tujuh hari berkenalan.
Pada hari kedua perkenalan mereka, Pablo memberikan sebuah hadiah mobil mewah HR-V kepada Rey.
Sehari setelahnya, Rey Utami mendapatkan hadiah jam tangan mewah seharga Rp 4 miliar.
Dari pernikahan ini, Rey dan Pablo dikaruniai dua anak. Dikabarkan, sejak keduanya tersangkut kasus video ikan asin, kedua anak mereka dititipkan ke tetangga, dan kemudian akan diasuh oleh kakeknya.
Di media sosial, pasangan ini juga termasuk selebgram. Akun Instagram Rey Utami mempunyai 312.000 followers, sedangkan akun instagram Pablo mempunyai 122.000 followers.
Bisnis
Menurut informasi, Pablo menekuni bisnis bidang otomotif.
Pada 2010, Pablo Benua mendirikan sebuah perusahaan dengan nama IBis Credit Company yang bergerak di bidang usaha program pembelian kendaraan roda dua dan roda empat bersistem hak guna pakai.
Selain itu, ia disebut mempunyai bisnis di bidang properti dan distributor minuman.
Pablo juga pernah menjadi anggota DPRD Sumatera Utara pada tahun 2009-2014 serta pernah menjadi bakal calon Wali Kota Medan periode 2015-2020. Akan tetapi, ia mengundurkan diri dari pencalonan tersebut.
Dilansir dari Tribunnews, pada 2017 Pablo Benua pernah diduga terlibat kasus penipuan. Pablo dilaporkan empat investornya atas dugaan pemalsuan dokumen, penipuan, hingga pencurian uang.
Kasus video ikan asin ini ternyata mengarah ke fakta lain.
Saat penyidik melakukan penggeledahan di rumah Rey Utami dan Pablo, penyidik tak menemukan barang bukti yang digunakan untuk merekam video kasus ikan asin ini, melainkan menemukan puluhan STNK.
Pablo juga pernah terkena kasus dugaan pemalsuan nama, di mana nama aslinya Frederick Anggasastra.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/07/12/123437210/terseret-kasus-video-ikan-asin-galih-ginanjar-siapa-pablo-benua-dan