JAKARTA, KOMPAS.com - Paulus Arswendo Atmowiloto (70), seorang sastrawan, seniman, budayawan, penulis Keluarga Cemara, dan juga seorang wartawan senior, meninggal dunia pukul pada 17.50, Jumat (19/7/2019). Arswendo meninggal setelah berjuang melawan kanker prostat.
Arswendo meninggal dunia di rumahnya karena sakit yang dideritanya selama ini. Hal ini dibenarkan Wakil Pemimpin Redaksi Kompas yang juga kolega dan tetangga dekat Arswendo, Tri Agung Kristanto.
"Betul (meninggal dunia), pukul 17.55 anaknya, Sonny Wibisono menyampaikan bahwa papa sudah enggak ada," ujar Tri, Jumat sore.
Saat ini, jenazah Paulus Arswendo Atmowiloto masih disemayamkan di Rumah Duka, Kompleks Kompas B-2, Jalan Damai, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan.
Misa Requiem sekaligus pelepasan jenazah akan dilaksanakan di Gereja St Matius Penginjil, Paroki Bintaro, Pondok Aren pada hari Sabtu, 20 Juli 2019, pukul 10.00.
Selesai misa, jenazah akan dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di Sandiego Hill, Karawang.
Arswendo Atmowiloto lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 26 November 1948. Ia mulai dikenal sejak menjadi penulis dan wartawan Indonesia yang aktif di berbagai majalah dan surat kabar seperti harian Kompas dan majalah Hai. Ia juga menulis cerpen, novel, naskah drama, dan skenario film.
Film "Keluarga Cemara" merupakan salah satu film naskah aslinya ditulis oleh Arswendo. Dikutip dari Wikipedia, Arswendo pernah kuliah di IKIP Solo (tidak tamat). Pernah memimpin Bengkel Sastra Pusat Kesenian Jawa Tengah, di Solo (1972), wartawan Kompas dan pemimpin redaksi Hai, Monitor, dan Senang.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/07/19/184754610/arswendo-atmowiloto-meninggal-dunia-usai-berjuang-melawan-kanker