Penyanyi berjuluk "The Godfather of Broken Heart" itu sukses menghipnotis anak-anak muda dengan lirik-lirik patah hati yang menyayat hati.
Julukan tersebut tersemat kepada Didi lantaran lagu-lagunya yang menyayat hati karena banyak mengisahkan tentang getirnya percintaan.
Para penggemarnya yang disebut "Sobat Ambyar" pun tak lagi berasal dari kalangan orang tua angkatan "Sewu Kuto", tetapi anak-anak muda, bahkan milenial.
Eksistensi para penggemar muda ini membuat Didi mendapatkan beragam julukan, mulai dari Bapak Patah Hati Nasional hingga The Godfather of Broken Heart.
"Membanggakan buat saya, ternyata anak-anak muda kenal dengan saya. Bisa saya bilang, bukan show saya saja, tetapi penontonnya juga ikut turut show. Luar biasa," kata Didi Kempot kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Bagi Didi, meski ratusan karyanya berlirik patah hati, tetapi tetap bisa dinikmati siapa saja, dengan suasana hati apa saja.
Ia menyebutnya, "Lagu patah hati yang bisa menghibur banyak orang".
Saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (18/7/2019), di Solo, Jawa Tengah, pria 52 tahun ini mengaku suka menciptakan lagu dengan cerita semacam itu.
“Mulai dari Stasiun Balapan, Sewu Kutho, Taman Asmoro, Banyu Langit, Suket Teki, dan lain-lain sampai Pamer Bojo, senang aku nulis lagu kayak gitu,” ujar dia.
Ada fenomena apa antara Didi Kempot dan patah hati?
Benarkah Didi Kempot sudah pas disandingkan dengan legenda musik sekelas Frank Sinatra, Al Jarreau atau Freddie Mercury?
Bagaimana kisah di balik perjuangan Didi Kempot yang konsisten dengan musik Campursari-nya?
Didi Kempot akan menjawabnya di program Rosi Kompas TV, pukul 20.00, malam ini.
Selain lewat layar televisi, program Rosi episode Didi Kempot "The Godfather of Broken Heart" juga bisa disaksikan via live streaming.
Berikut link live streaming Rosi "Didi Kempot: The Godfather of Broken Heart"
>>> Klik di sini <<<
https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/01/144837010/link-live-streaming-didi-kempot-di-rosi-kompas-tv-dimulai-pukul-2000