Sebagai pelaku usaha juga, Ruben meminta agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera menyelesaikan masalah tersebut agar listrik mati tidak berlarut-larut.
"Kalau bisa jangan lama kayak gini. Kasihan orang yang punya usaha punya pekerjaan, enggak hanya saya, tapi ada sebagian usaha yang lebih besar jadi tutup," ujar Ruben di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
Ruben berharap agar masalah ini bisa ditangani dengan serius. Semua orang punya aktivitas dan butuh listrik dalam kegiatannya.
Ruben tidak muluk-muluk. Ia hanya meminta agar listrik tetap stabil.
"Kami taat membayar tagihan, ada sistem perubahan menjadi token kita ikutin, harga naik enggak ada pilihan lain," kata Ruben.
"Semoga ini bisa ditangani lebih serius. Kalau mau penghematan ada cara lain. Kalau ini ada satu hal yang serius dan bisa ditangani," sambung dia.
Sebelumnya Ruben Onsu mengakui bahwa bisnisnya, termasuk Geprek Bensu, merugi gara-gara listrik mati.
Ruben berujar, sebagian gerai gerai Geprek Bensu tutup lantaran insiden mati lampu selama berjam-jam dari Minggu (4/8/2019) hingga hari ini.
Dampak tersebut dirasakan oleh gerai Geprek Bensu yang ada di beberapa wilayah di Pulau Jawa.
"Ada yang tutup, ada beberapa yang enggak," kata Ruben.
Akibatnya, Ruben mengalami kerugian materi.
Namun, suami penyanyi Sarwendah tersebut enggak mengungkap apa saja dan jumlah kerugian yang dialaminya.
Sebelumnya diberitakan PLT Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani menjelaskan kronologi kejadian pemadaman listrik (black out) di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
Inten mengatakan, pemadaman bermula pada buku 11.45.09 karena terdapat gangguan di Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Ungaran-Pemalang.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/05/163833110/ruben-onsu-pln-listrik-mati-jangan-lama-lama