Sanksi itu diterima Galih itu salah satunya disebabkan karena video yang dibuat hukum Pablo Benua dan Rey Utami, Farhat Abbas.
Pada Minggu (4/8/2019), Farhat mengunggah video permohonan maaf Galih untuk Fairuz A Raifq. Video tersebut diambil di area Rutan Polda Metro Jaya.
Polisi pun merespons tegas dan mengatakan bahwa merekam dan memotret tahanan saat membesuk dengan media apa pun merupakan pelanggaran tata tertib.
Berikut kronologi Galih bersama Pablo Benua, dua tersangka kasus pencemaran nama baik melalui media elektronik, mendekam di sel tikus:
Postingan Farhat Abbas
Pada Senin (5/8/2019) malam, Farhat mengunggah fotonya bersama Galih, Pablo, dan Rey dalam akun Instagram pribadinya, @farhatabbasofficial.
Dalam unggahan tersebut Farhat membenarkan bahwa kliennya tersebut tengah mendapatkan sanksi ketertiban dengan dijebloskan ke dalam sel tikus.
"Besoknya setelah tau Galih dan Pablo masuk sel tikus gue sempat tegur petugas di sana," isi penggalan kalimat yang ditulis Farhat.
Alasan dijebloskan ke sel tikus
Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya AKBP Barnabas S Iman menjelaskan alasan pihaknya menjebloskan Galih Ginanjar dan Pablo Benua ke dalam sel tikus Rutan Polda Metro Jaya.
Barnabas mengatakan, pada 19 Juli 2019 Galih dan Pablo kedapatan membawa ponsel saat petugas rutan melakukan razia.
Atas perbuatan mereka, polisi kemudian menjebloskan keduanya ke dalam sel tikus, kamar tahanan yang diperuntukkan para pelanggar tata tertib.
Namun setelah sanksi pertama, Pablo dan Galih kedapatan membuat video dan foto dengan ponsel yang dibawa Farhat Abbas di area rutan. Hal itu membuat sanksi terhadap keduanya diperpanjang.
"Nah ketika di tengah-tengah sanksi itu kejadian Farhat itu. Lalu kami lanjutkan penahanan di sel tikus. Jadi seminggu plus seminggu. Jadi 14 hari dimasukkan sel tikus," lanjut Barnabas.
Tak boleh dijenguk
Galih Ginanjar dan Pablo Benua sempat tak boleh dijenguk selama seminggu karena telah melakukan pelanggaran tata tertib rutan.
"Saat itu keduanya harus menjalani sanksi mendekam di sel tikus selama tujuh hari dan tak boleh dijenguk," ujar Barnabas kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2019).
"Jadi yang seminggu bawa HP itu enggak boleh dibesuk. Minggu kedua (boleh dibesuk) atas seizin pengawas, seizin kami, kalau urgent ya kami kasih izin. Hanya titip makanan saja begitu," lanjutnya.
Betah di sel tikus
Barnabas mengatakan, sebetulnya Galih yang merupakan suami Barbie Kumalasari, sudah diperbolehkan keluar karena masa sanksinya telah usai.
"Tapi Galih ini masih di dalam sel tikus. Saya sudah suruh keluar tapi dia bilang 'Pak saya pilih di sini karena saya lebih khusyuk ibadahnya'. Lucu kan," ujar Barnabas.
Pihak Dit Tahti pun mengabulkan permintaan Galih tersebut. Sedangkan Pablo Benua yang juga sempat dijebloskan ke sel tikus lebih memilih kembali ke kamar tahanan bersama para tahanan lain.
Apa itu sel tikus?
Sel tikus merupakan sebuah ruangan yang paling ditakuti oleh setiap tahanan.
Bagaimana tidak, di dalam ruangan tersebut tahanan yang masih dikenakan asas praduga tak bersalah itu tak akan menerima hak-haknya secara utuh.
Pintu sel tikus akan selalu terkunci selama waktu yang telah ditentukan. Tahanan juga tak dapat menerima kunjungam keluarga untuk sementara waktu.
Galih Ginanjar melakukan beberapa kesalahan kategori berat sehingga dirinya harus dimasukkan ke dalam sel isolasi tersebut hingga dua kali.
Farhat Abbas kecewa
Farhat Abbas mengaku kecewa dengan keputusan polisi memindahkan Galih Ginanjar ke sel tikus di Rutan Polda Metro Jaya.
Ia tak habis pikir kliennya harus mendapatkan sanksi tersebut, mengingat video itu dibuat demi menyelesaikan kasus ikan asin dengan kekeluargaan.
"Teman-teman dia sampaikan kecewanya, kenapa untuk suatu yang bagus justru dihukum. Ini kecolongan mereka. Untuk kemanusiaan dan damai kan," ujar Farhat.
"Dan itu sudah seizin silakan kalau mau pendekatan keluarga, di mana salahnya. Kecuali kami buat keonaran dan cemburu sosial, ini kan tidak. Orang ingin damai kok," katanya.
Polisi bantah Farhat Abbas
Kepada Kompas.com, Barnabas menampik kabar yang menyebutkan polisi memberi izin kepada Farhat dan Galih untuk melakukan perekaman di dalam rutan.
"Enggaklah, mana ada (petugas mengizinkan). Anggota saya sudah saya tanyai satu-satu, sudah dilarang. Enggak mungkin anggota saya mengizinkan, dia kan tahu aturan," ujar Barnabas ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (6/8/2019).
Ia juga telah menegur dan memberikan sanksi kepada anggotanya yang tak teliti dalam melakukan pemeriksaan terhadap Farhat Abbas.
"Kalau sampai anggota mengizinkan, saya grounded betul itu. Sekali lagi yang enggak teliti saya grounded, enggak boleh dipenjagaan," lanjutnya.
Farhat Abbas merugikan klien
Barnabas sangat menyesalkan kejadian ini. Menurutnya tindakan-tindakan yang dilakukan Farhat justru merugikan kliennya sendiri.
"Kami kan tidak bisa menindak orang luar. Kalau kejadian seperti ini ya tahanan yang akan dikenakan sanksi. Hal ini juga merugikan Dittahti," paparnya.
Barnabas memastikan akan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap para tersangka dan Farhat Abas.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/07/092619610/ulah-farhat-abbas-yang-berujung-sel-tikus-untuk-galih-ginanjar