JAKARTA, KOMPAS.com - RM Tirto Adhi Soerjo adalah sosok yang menginspirasi Pramoedya Ananta Toer melahirkan tokoh Minke dalam empat novelnya yang dikenal sebagai Tetralogi Buru: Bumi Manusia, Anak Segala Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.
Siapakah Tirto?
Tirto lahir di Blora, Jawa Tengah pada 1880. Ia adalah cucu dari Bupati Bojoegoro kala itu, RMT Tirtonoto. Status kebangsawanannya ditanggalkannya ketika ia masuk ke sekolah kedokteran STOVIA di Jakarta pada 1894.
Ia hanya bertahan di STOVIA selama enam tahun karena lebih aktif menulis untuk surat kabar. Pada 1903, Tirto mendirikan surat kabar pertamanya, Soenda Berita, di Cianjur, Jawa Barat.
Ia juga mendirikan Sarekat Prijaji yang bertujuan menyekolahkan anak-anak pribumi ke sekolah Eropa.
Tirto juga menerbitkan surat kabar Medan Prijaji yang dianggap sebagai koran pertama berbahasa Melayu yang dimodali dan dikelola pribumi sepenuhnya.
Selain itu, Tirto juga mendirikan Sarekat Dagang Islamiah yang kelak menjadi Syarikat Islam di bawah HOS Tjokroaminoto.
Kritik Tirto yang keras terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda membuatnya sempat diasingkan ke Lampung dan Maluku. Sepulangnya dari Maluku pada 1914, Tirto bangkrut dan dijauhi teman-temannya.
Ia tinggal di hotel yang dulu dimilikinya, Hotel Medan Prijaji di Kramat, Jakarta. Ia meninggal dalam sunyi di kamar hotelnya pada 7 Desember 1918 karena disentri.
Tak ada yang hadir di penguburannya di Mangga Dua kecuali temannya, Goenawan.
Sosoknya dihidupkan kembali oleh Pramoedya Ananta Toer lewat sosok Minke di Tetralogi Buru yang diterbitkan hampir 70 tahun setelah Tirto meninggal. Pramoedya juga menulis biografi dan karya-karyanya dalam Sang Pemula.
Baru pada 1973, pemerintah menobatkannya sebagai Bapak Pers Nasional. Jasadnya dipindah ke Bogor untuk dimakamkan bersama keluarganya. Pada 2006, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberinya gelar Pahlawan Nasional.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/15/070000910/-infografis-tirto-adhi-soerjo-inspirasi-tokoh-minke-dalam-film-bumi