Adrian yang terkenal lewat permainan gitar delta blues-nya yang langka mengaku akan merilis album baru itu pada akhir tahun 2019.
Adrian yang terakhir kali merilis mini album berjudul "Apaan" pada 2016 lalu, akan kembali merilis album dalam bentuk fisik.
Bagi Adrian, album bentuk fisik, baik berupa CD, vinyl, atau lainnya lebih baik dalam hal memberi pengalaman menikmati musik ketimbang versi digital.
Seperti diketahui, belakangan, era digital makin masif. Banyak musisi memilih merilis album dalam bentuk digital di berbagai platform lantaran tren pasar yang berubah ke arah sana.
Namun, hal itu tak berlaku untuk musisi lulusan desain grafis dari University of Western Sydney, Australia ini.
"Saya rilis album terbaru bentuk fisik, kalau digital mungkin ada tapi belum nemu bentuk yang pas. Kalau digital kan cuma download saja selesai, saya maunya lebih gitu, jadi pengalamannya sama kayak kita dengerin lagu fisik," ucap Adrian kepada Kompas.com di Hard Rock Cafe, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019).
Motivasi itu lahir dari pengalaman Adrian yang merasa album fisik jauh lebih membuatnya fokus mendengarkan suatu lagu.
"Kalau saya pribadi sih kalau dengerin lagu fisik itu beda lah, kayak kita harus siapkan waktu khusus siapkan albumnya, buka cover-nya terus kita dengarkan baik-baik, kalau digital kan kita cuma tinggal download, habis itu kita malah cuci piring atau apa, jadi sayang lagunya malah cuma sambil lewat aja," tuturnya.
Selain itu, perkara kualitas juga menjadi pertimbangan Adrian untuk tetap merilis album fisik.
"Mudah-mudahan album fisik saya bisa buat orang tetap suka dan mengikuti album fisik. Dan secara kualitas fisik dengan digital itu beda, antara dari download dan fisik," ucapnya.
"Mudah-mudahan dengan begini bisa buat orang dapat pengalaman audio file," ujarnya.
Adrian menambahkan, bila akhirnya dirinya merilis album dalam bentuk digital, ia akan memastikan pendengar mendapatkan pengalaman menikmati musik yang benar-benar berkualitas.
"Kita bikin kayak apa, nah kalau pun rilis digital saya pengin ada artwork-nya juga bukan cuma playlist gitu aja," imbuhnya.
Adrian mulai dikenal sebagai bluesman ketika dirinya menunjukan kepiawaian bermain gitar dari kafe ke kafe awal tahun 2000.
Ia pertama kali merilis album studio pada tahun 2007, dengan judul "Delta Indonesia". Beberapa lagunya yang terkenal adalah "Tegangan Tinggi", "Sekujur Tak Peduli", dan "Katanada". Lewat kepiawaiannya, ia sudah sering wara-wiri festival musik internasional.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/22/075902610/arti-album-fisik-bagi-musisi-blues-adrian-adioetomo