Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Slanking Forever, Fase Klimaks Grup Band Slank

Band yang berdiri sejak 26 Desember 1983 ini, mencoba memberikan perspektif baru lewat Slanking Forever yang memuat 10 lagu.

Album ini merupakan fase klimaks atau paripurna dari tetralogi album Slank. Slanking Forever menjadi pelengkap dari rangkaian album sebelumnya, yakni Slankissme (2005), I Slank U (2012), dan NgeSlank Rame Rame (2015).

Menurut Bimbim sang drummer, album ini menjadi penanda bahwa band-nya tak lekang oleh zaman.

"Slank selalu ada quote di setiap album. Slanking Forever itu intinya abadi selamanya," ujar Bimbim dalam jumpa pers di kawasan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2019).

Bimbim melanjutkan, album terbaru mereka itu semakin membuktikan Slank selalu punya cara untuk menyampaikan pesan-pesan positif kepada banyak orang.

"Tiap tahun Slank selalu mau berkarya untuk mengajak berbuat kebaikan, kami tetap konsisten dalam hal itu," ucapnya.

Dalam album Slanking Forever, Slank memasukan unsur musik art rock era 1970-an, seperti Genesis, Rush, dan King Crimson.

Lagu-lagu dalam album ini di antaranya adalah "Rumahku Itu Kamu", "Bercinta Di Surga", "Jangan Marah", "Ramai Tapi Sepi", "CCTV Tuhan", "Sumba Humba", "So Goodbye", "Oh Memi", serta dua lagu instrumental "Rocknrolloka", dan "Solo Balapan".

Album ke-23 sudah bisa dibeli dan hadir pula dalam kemasan box set yang hanya bisa didapatkan di official shop Slank di Shopee.

https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/22/165702910/slanking-forever-fase-klimaks-grup-band-slank

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke