Saat putranya itu berusia enam bulan, Dian merasa Shailendra kecil tidak menunjukkan ketertarikan pada sekitarnya.
"Tahun-tahun awal, ciri-ciri autisme di anak saya kental banget. Anak saya itu enggak punya ketertarikan untuk main sama anak lain," kata Dian saat ditemui di Special Kids Expo (SPEKIX) 2019 yang digelar di Jakarta Convention Centre, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).
Tak sampai di situ, alih-alih menggunakan jarinya sendiri, putranya itu harus 'meminjam' tangan Dian setiap kali ingin menunjukkan sesuatu.
Putranya itu, lanjut Dian, juga tak bisa meniup lilin ketika merayakan ulang tahun.
"Saya ditarik tangannya terus dipegangin ke apa yang dia mau tunjukin. Hal-hal kecil lainnya, kan kalau ulang taun, kita kan tiup lilin, dia enggak bisa, sampai umur dua tahun," ujar Dian.
Selain itu, putra Dian juga jarang melakukan kontak mata dengannya. Padahal anak-anak seusianya seharusnya sudah bisa melakukan kontak mata selama dua detik atau lebih.
"Saya pikir apa karena saya orangnya boring, apa dia lebih seru menjalani apa yang dia lakukan, terus terang sebagai orang kita juga merindukan kondisi batin bonding," kata Dian.
"Di film tuh orangtua bisa lihat-lihatan sama anak. Itu enggak bisa terjadi sama anak saya sampai umur 4 tahun," ujarnya lagi.
Setelah itu, Dian bergerak cepat melakukan terapi-terapi terhadap putra sulungnya tersebut hingga akhirnya kini sudah beraktivitas dan bersikap normal seperti anak-anak pada umumnya.
"Kalau sekarang dari tujuh ciri (autisme) itu, saya udah enggak liat lagi (pada anak saya)," ucap Dian.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/23/203734410/dian-sastro-beberkan-tanda-tanda-autisme-pada-anaknya-saat-masih-bayi