Ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
"Jadi sebenarnya kejadian tahun 2011. Saya jual rumah, yang beli, mertuanya yang oknum korupsi. Saya enggak tahu beli dari mana, yang beli mertuanya," ujar Iis saat ditemui di jumpa pers Golden Memories Asia, di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).
"Karena saya kenal dari broker, saya dikenalin lah sama mertuanya. Kemarin saya membantu KPK memberikan data dan membantu pemerintah memberantas korupsi," imbuh Iis.
Saat itu, kata Iis, dirinya tak menaruh curiga pada pembeli rumahnya. Iis pun tak menyangka bahwa uang yang digunakan untuk membeli rumahnya adalah uang hasil korupsi.
"Enggak ada sama sekali. Yang datang orangtua, nenek-nenek yang beli. Masa kasus sih, tahunya pakai uang mantunya yang korupsi, Emirsyah Dirut Garuda," ungkapnya.
Meski harus diperiksa KPK, namun Iis mengaku diperlakukan dengan baik.
"Enggak deg-degan, baik sekali. Kita ketawa-ketawa sama penyidik karena mereka tahu saya tak tahu apa-apa. Saya enggak terlibat," kata Iis.
Sebelumnya Iis dipanggil sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/29/192821410/iis-sugianto-ungkap-alasan-diperiksa-kpk-untuk-kasus-emirsyah-satar