Dian berujar, memiliki nama besar di dunia perfilman tidak menjamin kemudahan menggaet investor.
Tugas produser salah satunya adalah mempresentasikan film untuk ditawarkan kepada para investor.
"Kayaknya enggak bisa sepenuhnya mengandalkan nama besar sendiri, karena terus terang aneh jugalah, masa gue (bilang) ‘Ya, nama gue masa lu enggak kenal gue?' Hei, kan, enggak enak juga jualan kayak gitu," kata Dian di GoWork, Millenium Centennial Tower, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Menurut Dian, menjadi produser sebuah film mengajarkan ia banyak pengalaman berharga.
Jika sebagai pemain Dian lebih banyak terlibat dalam proses kreatif. Sementara itu sebagai produser, Dian harus banyak berhadapan dengan produser lain dan juga investor.
"Siapa juga yang mau beli barangnya, ibaratnya gimana caranya pengetahuan kita tentang film ini harus matang. Product knowledge kita harus matang. Terus kita harus punya selling point, 'Kenapa sih filmnya? Uniknya apa?' Jadi harus menguasai banget," kata Dian.
Guru-guru Gokil bercerita mengenai Taat (Gading Marten) yang berambisi sukses. Namun, Taat sering mengalami kegagalan.
Taat selalu beranggapan bahwa kesuksesan itu sama dengan memiliki uang banyak.
Namun, keadaan mengharuskan Taat bekerja menjadi guru pengganti di sebuah sekolah. Di saat yang bersamaan terjadi insiden yang menimpa para guru.
Kejadian tersebut mengubah pandangan Taat terhadap uang, kesuksesan, dan dedikasi para guru.
Selain Dian dan Gading yang ikut terlibat, ada nama-nama lainnya. Mereka adalah Faradina Mufti, Boris Bokir, Asri Welas, Ibnu Jamil, Kiki Narendra, Shakira Jasmine, Kevin Ardilova, dan Arswendy Bening Swara.
Adapun, film ini akan menjalani kegiatan syuting selama 27 hari pada akhir September 2019 ini di beberapa tempat di Bogor, Jawa Barat.
Film ini rencananya akan tayang pada 2020 mendatang.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/09/12/144820610/guru-guru-gokil-dian-sastrowardoyo-jalani-debutnya-sebagai-produser