Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjuangan Tanta Ginting Masuk Dunia Hiburan, Hijrah dari Amerika dan Ditolak Orangtua

Sebelum mendapat panggung di dunia hiburan Tanah Air, Tanta lebih dulu berkarier sebagai staf di perusahaan teknologi di Amerika, Northrop Grumman Space Technology dan FANUC America. 

Bermodal gelar sarjana dari DeVry University California jurusan Teknik Elektro, Tanta berhasil bekerja di perusahaan sains yang bonafide.

Tapi apa daya, minatnya untuk berkiprah di dunia seni lebih besar ketimbang keinginan orangtuanya yang ingin ia hidup sebagai pekerja di perusahaan besar.

Meski awalnya mendapat penolakan dari orangtua untuk terjun ke dunia hiburan, pria kelahiran Medan, 16 Oktober 1981 ini tetap nekat memilih jalan hidupnya sendiri.

"Sebenarnya dari dulu tuh maunya terjun ke dunia hiburan. Cuma karena gue punya orangtua yang tidak mendukung jadi makanya mereka selalu menolak gitu," ucap Tanta kepada Kompas.com di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Tanta pun menyadari, walau posisinya dalam pekerjaan sudah cukup meyakinkan namun passion-nya tetap tak bisa ditutupi.

"Tapi waktu itu gue lumayan dapat kerja di teknik robotik luar angkasa, di Amrik saat itu. Gue kerja selama empat tahun, cuma gue enggak bisa membohongi diri gue sendiri dan ingin jadi seniman dan harus keluar dari zona nyaman," ujar Tanta.

Setelah berpikir panjang, Tanta akhirnya bulat memutuskan banting setir berprofesi di dunia hiburan.

"Akhirnya gue nekat mengubah karier dan mencoba keluar dari zona nyaman sejauh-jauhnya. Amerika waktu itu zona nyaman gue. Jadi gue mencari dimana yang bisa coba berkembang secara seniman, waktu itu antara Inggris atau Australia," katanya.

"Tapi waktu itu gue sempat bertemu dengan band-band dari Indonesia saat mereka ke Amerika. Mereka yang racuni gue untuk memulai karier di Indonesia," sambungnya.

Tekadnya pun sempat mendapat penolakan dari orangtua. Ia acapkali berselisih pendapat ihwal keinginannya itu.

"Pokoknya sebelum gue ke Indonesia, gue berantem terus sama bokap. Tapi nyokap menengahi, ngomong 'coba gih, coba biar hidup push, biar enggak nyesal'. Setiap gue coba, tiap hari gue diteror bokap gue," kenang Tanta.

Jalan tak langsung mulus, Tanta merasakan betul pahitnya awal berkarier di dunia hiburan ketika pulang ke Indonesia. 

"Pendapatan gue sebulan di Indonesia itu sama kayak pendapatan gue sehari di Amerika. Jadi kan gila. Bokap sudah marah-marah," ucapnya.

Getirnya kondisi itu tak membuat Tanta surut semangat. Ia tetap giat mencoba. Baginya, label ijazah Amerika yang dimilikinya ia kubur jauh-jauh demi keseriusan berkarier di dunia hiburan.

"Pas di sini (Indonesia) gue enggak mau ada embel-embel lain, kayak kalau gue gagal jadi seniman, gue masih punya degree untuk balik ke Amerika. Semua itu gue hapus di otak," ujar Tanta.

"Jadi selama satu dua tahun gue benar-benar mencoba di bidang musik nge-band. Miskin gue, sampai tabungan habis. Makan selalu di tempat saudara. Tapi, yang penting gue berkarya dan berkarier di seni," sambungnya.

Tekad kuat dan kemauan yang keras dari Tanta membuahkan hasil, perlahan tapi pasti potensi dan peluang berkarier di dunia hiburan terbuka lebar.

Satu demi satu kesempatan dapat ia manfaatkan dengan baik hingga keluarganya yang sempat menentang pun luluh.

"Sampai akhirnya gue main di Musikal Laskar Pelangi, di mana karya sempat dibawa ke Singapura dan berita positif semua dan bokap melihat, 'wah ini anak serius'. Ini anak bukannya mau kabur dari kerjaan di Amerika tapi ngejar passion-nya. Pas film Soekarno, di situ malah mereka yang bantu promosikan pekerjaan baru gue. Jadi itu bikin happy," tutur Tanta.

Dari situ, Tanta pun sadar bahwa orangtuanya tak serta merta menentangnya mentah-mentah. Tanta sadar bila segala sesuatunya memang harus butuh pembuktian.

"Intinya mereka (orangtua) menolak itu bukan karena mereka tidak suka, tapi karena mereka tidak mengerti. Yang akhirnya gue tunjukin, ini kesempatannya dan akan seperti ini nantinya. Mereka sudah melihat dan mengerti, mereka akhirnya menerima," ujar Tanta Ginting.

https://entertainment.kompas.com/read/2019/09/15/151233710/perjuangan-tanta-ginting-masuk-dunia-hiburan-hijrah-dari-amerika-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke