Film yang disutradarai oleh Tompi ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 19 September 2019.
Pretty Boys berkisah tentang hirup pikuk kehidupan layar industri pertelevisian Indonesia, yang tak banyak orang ketahui.
Skenarionya yang ditulis oleh komedian dan presenter Imam Darto, membuat film bergenre komedi ini memberi kritik sekaligus menghibur.
Diceritakan terdapat dua orang sahabat, Anugerah (Vincent) dan Rahmat (Desta), yang sangat ingin menjadi artis di Tanah Air.
Walaupun ditentang oleh Pak Jono (Roy Marten) yang merupakan ayah Anugerah, mereka berdua tetap berangkat ke Jakarta.
Namun perjalanan mereka tak mulus, hingga suatu hari mereka berkenalan dengan Roni (Onad) dan Mas Bayu (Imam Darto) yang merupakan koordinator penonton bayaran yang kemayu. Selama proses menjemput impian itu, mereka juga bertemu Asty (Danilla Riyadi).
Imam Darto mengatakan keterlibatannya menulis skenario setelah diminta oleh produser, Deddy Mahendra Desta dan Vincent Trompies.
"Awalnya Vincent dan Desta datang ketemu gua. Mereka minta gua nulis cerita tentang dua orang sahabat yang sukses di Jakarta, tetapi punya polemik dengan mempertaruhkan harga dirinya mereka," kata Imam Darto dalam jumpa pers di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019).
Setelah diminta hal tersebut, pria yang akrab disapa Darto itu pun langsung berkaca pada perjalanan karier Desta dan Vincent, yang sukses di industri pertelevisian Indonesia.
Selain itu, Darto dalam skenarionya juga ingin menyentil fenomena lelaki kemayu yang acapkali ditampilkan televisi hanya untuk menaikkan rating semata tanpa memikirkan dampaknya.
"Kami mencoba angkat hal-hal keresahan di industri pertelevisian. Karena memang ekosistemnya begitu. Dari koordinator talent, nular ke artisnya, dan beberapa halnya memang realitanya ada," ucapnya.
"Karena risetnya enggak terlalu banyak karena diriset dengan pengalaman kami masing-masing," sambungnya.
Sementara itu, Desta dan Vincent mengaku ide awal film ini lahir dari Tompi.
"Awalnya hubungin Tompi karena saya tahu frame dia foto itu keren banget. Gua minta dia direct dan dia (Tompi) mau. Terus dia munculkanlah ide cerita tentang kehidupan pertelevisian Indonesia," kata Desta.
Meski begitu, Desta tak bermaksud menyalahkan fenomena yang ada melainkan hanya ingin menuturkan realita itu dalam visual film.
"Gua enggak takut dan khawatir ya buat nyindir. Karena memang faktanya ekosistem itu ada," ucapnya.
Lebih lanjut, Vincent menambahkan bahwa ia tak ada motif untuk menguak semua fenomena itu. Namun, mencoba menuangkan keresahan yang mereka alami selama ini.
"Karena film Pretty Boys ini kami angkat dan buatnya dari hati. Jadinya, kami tidak takut untuk mengungkapkannya. Karena ini benar-benar nyata," ujar Vincent Trompies.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/09/16/161827410/pretty-boys-film-yang-lahir-dari-kegelisahan-dunia-televisi