Kucumbu Tubuh Indahku menyisihan 42 film yang diseleksi oleh Komite Seleksi Film Indonesia (KSFI) di bawah naungan Persatuan Perusahaan Film (PPFI).
Adapun sebelumnya, film karya sutradara Garin Nugroho tersebut menuai kontroversi saat akan tayang di perdana.
Muncul sebuah petisi menentang dan memboikot film tersebut untuk tayang di beberapa kota lewat media sosial.
Petisi lewat laman Change.org tersebut berjudul "Gawat! Indonesia Sudah Mulai Memproduksi Film LGBT dengan Judul 'Kucumbu Tubuh Indahku".
Ketua KSFI Christine Hakim mengatakan, dipilihnya Kucumbu Tubuh Indahku murni sebagai karya sebuah film.
"Saya pikir waktu itu protesnya agak salah alamat seharusnya protesnya ke badan sensor atau LSF (Lembaga Sensor Film)," kata Christine di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2019).
"Pure kami pilih karena secara pertimbangan filmmaking-nya. Bagaimana menggambarkan kaya sekali idiom-idiom yang disampaikan film itu," sambung dia.
Christine berujar, film tersebut bukan hanya masalah gambar dan bahasa tutur, namun juga bahasa rasa serta bahasa batin.
"Contohnya, adegan love scene-nya dia tidak menggambarkan bergumul dalam selimut, tapi ada ekspresi lain," kata Christine.
Adapun, KSFI dibentuk oleh Persatuan Perusahaan Film (PPFI). PPFI ditunjuk oleh panita Academy Awards atau Oscar untuk memilih satu film yang dikirim untuk mewakili Indonesia dalam Oscar International Features Film Awards 2020.
KSFI diketuai oleh Christine Hakim dan Sheila Timothy sebagai sekretaris. Anggota lainnya adalah Firman Bintang, Reza Rahadian, Mathias Muchus, Lola Amaria, dan Roy Lolang.
Selain itu ada pula Adisurya Abdy, Fauzan Zidni, Benny Benke, Alim Sudio, dan Thoersi Argeswara.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/09/17/202750410/alasan-ksfi-pilih-kucumbu-tubuh-indahku-wakili-indonesia-di-oscar-2020