Film ini berkisah tentang atlet panjat tebing Aries Susanti Rahayu tentang kegigihannya meraih medali emas dalam ajang Asian Games 2018. Dalam peraihan medali itu, Aries mencatatkan rekor 6.9 Detik.
Ariyo mendapatkan peran sebagai Hendra, seorang pelatih atlet panjat tebing.
Menurut Ariyo, perannya ini terbilang tak mudah. Ia harus merasakan sulitnya memanjat wall climbing dalam waktu singkat.
"Aries bisa manjat 7 detik lebih, aku 10 menit enggak sampai-sampai. Itu juga udah menyerah, sama mereka 'ayo enggak boleh nyerah Mas Hendra' sudah manggil karakter kan," ucap Ariyo di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2019).
Setelah melalui proses syuting, kata Ariyo, fisiknya pun harus merasakan beberapa efek samping.
"Besoknya (setelah panjat tebing) enggak bisa mandi, mandi sabunan susah banget. Aku sih memang sering push up, cuma kan ototnya beda yang dipakai kan untuk manjat kan," ucapnya.
"Jadi banyak otot yang selama ini enggak pernah gue pakai gitu loh. Manjat itu susah banget, itu dari mulai otot tangan, otot kaki, perut, pernapasan semua, konsentrasi, fokus itu semua jadi satu nah kita bisa mencapai apa yang kita pengenin," sambungnya.
Lantaran pengalaman itu, Ariyo jadi mendapat pemahaman baru bahwa olahraga panjat tebing tak semudah yang ia bayangkan.
"Nah dari situ aku mahamin paling enggak aku sebagai pelatih bisa memahami bahwa panjat tebing itu berat bagi atlet-atlet yang akan aku asuh," imbuhnya.
Film ini juga turut dibintangi Aries Susanti Rahayu, Rangga Djoned dan masih banyak lagi. Film 6.9 Detik bakal tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia, pada 26 September 2019 mendatang.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/09/18/223904610/main-69-detik-ariyo-wahab-rasakan-sulitnya-panjat-tebing