Ia telah mengalahkan ribuan peserta lainnya dan akan melangkah menuju tahap battle atau 76 besar.
Gadis kelahiran 27 Oktober 2000 ini berkisah, ia datang ke Jerman pada tahun 2018 untuk melanjutkan studi. Saat itu ia baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).
Di Jerman, ia tinggal di Kota Munchen.
"Terus tahun kemarin itu satu tahun aku belajar bahasa dulu karena di Indonesianya cuma sebentar les bahasa terus kan di sini kan harus sampai level B2," ujar Claudia ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (20/9/2019).
Setelah menjalani les bahasa selama setahun, Claudia kemudian mendaftar ke perguruan tinggi yang ia minati.
Namun sayang, nasib baik belum berpihak padanya saat itu.
"Nah terus aku semester lalu gagal terusnya aku enggak ngapa-ngapain kan, aku les bahasa lagi juga cuma dua bulan gitu. Sedangkan aku harus nunggu enam bulan untuk tes yang kemarin yang winter," kata dia.
Pada bulan Januari 2019, Claudia melihat iklan yang berisi jadwal audisi The Voice of Germany yang dimulai pada bulan Februari 2019.
Ia mengaku sangat tertarik dan ingin mencoba mendaftar ajang pencarian bakat tersebut.
Claudia kemudian mendaftarkan diri secara online.
"Daftarnya semua di sini kan online semuanya. Tapi itu untuk kayak organisatorisnya, kayak masukin nama. Kita enggak langsung datang ke sana terus acak-acakan begitu," kata dia.
"Jadi online itu biar kita tahu kalau kita itu audisi di jam berapa begitu. Aku waktu itu milih. Jadi kita dikasih jam begitu," lanjutnya.
Claudia mengatakan, setiap harinya audisi dimulai pada pukul 10.00 hingga 18.00 waktu setempat.
Setiap jam ada sebanyak 100 peserta yang dibagi dalam 4 kloter. Sehingga setiap kloter ada 25 peserta yang bersaing.
Menurut Claudia, peserta The Voice of Germany bukan hanya setiap orang yang tinggal di Jerman saja. Ada juga peserta dari Austria dan Swiss turut dalam kompetisi.
"Jadi dalam sehari ada 800 orang yang audisi. Audisi di Munchen itu dua hari. Jadi ada 1.600 orang. Itu belum termasuk di kota-kota lain," tuturnya.
Setiap kloter audisi ini akan dipilih 5 orang untuk masuk ke tahap interview. Claudia berhasil lolos dengan menyanyikan lagu "The Power of Love".
"Nah di babak selanjutnya itu kayak diambil cuma 2 orang untuk di-interview. Nah dari interview itu mereka kayak proses lagi, mereka catat dan lain-lain nanti buat dipanggil ke Berlin.
Sebelum blind audition itu ada satu tahapan interview," lanjutnya.
Tak disangka Claudia lolos ke tahap blind audition dan berangkat ke Berlin.
Dalam tahap itu Claudia sukses menggetarkan panggung The Voice of Germany.
Menyanyikan soundtrack film The Greatest Showman berjudul "Never Enough", Claudia berhasil membuat para juri yang terdiri, Alice Merton, Sido, Rea Garvey, dan Mark Foster menekan tombol tanda restu untuk Claudia masuk ke babak berikutnya.
Tak hanya menekan tombol voting, keempat juri juga kompak melakukan standing ovation.
Seolah ingin lebih lama menikmati suara merdu Claudia, keempat juri meminta lulusan SMA Kristen Penabur Cirebon ini untuk menyanyikan ulang lagu ini.
Bahkan, salah satu juri, Alice Merton menghampiri Claudia ke panggung dan memeluknya sambil berkaca-kaca.
Saat ini Claudia tengah mempersiapkan penampilannya untuk masuk ke tahap 76 besar.
Ia berharap dapat kembali tampil gemilang dan membanggakan nama Indonesia.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/09/21/090233910/claudia-dari-cirebon-ungkap-perjuangannya-bisa-ikut-the-voice-jerman