"Cita-cita kami mengembalikan kejayaan Blok M sebagai pop culture di Jakarta bisa dimulai hari ini," ujar Direktur Program M Bloc Wendi Putranto dalam jumpa pers, di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Kamis sore.
M Bloc berdiri di bekas gedung milik Perusahaan Umum Percetakan Uang RI (Peruri) yang terbengkalai lebih dari 20 tahun.
Ada lokasi yang dijadikan tempat ruang kreatif.
Di bagian depan yang merupakan bekas komplek perumahan karyawan disulap menjadi tempat jualan para pelaku industri kreatif lokal.
Misalnya adalah bisnis di bidang kuliner, musik, film, animasi, seni rupa, kriya, dan lini bisnis lainnya.
Sementara itu, dua gudang di bagian belakang bekas tempat produksi dijadikan area pertunjukan musik.
Masing-masing punya kapasitas mulai dari 350 hingga 400 orang.
Nantinya, setiap hari akan ada pertunjukan musik yang menjadi wadah bagi para musisi pendatang di berbagai wilayah di Indonesia.
Wendi mengatakan, kehadiran M Bloc bisa dikatakan sebagai jawaban atas kegelisahan para musisi profesional hingga pendatang baru.
"Ini jawaban atas keluh kisah kita yang tidak punya gedung konser, tempat pertunjukan yang layak. Jangankan yang sudah ngetop, pendatang baru susah," ujar Wendi.
Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Peruri tidak hanya dituntut memberikan keuntungan usaha yang maksimal untuk para stakeholders, namun, juga kepekaan sosial.
"M Bloc hadir tidak hanya sebagai upaya optimalisasi asetu perusahaan yang idle, namun juga menjadi solusi bagi kelangkaan ruang kreatif bagi anak muda," kata Dwina.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/09/26/202808410/jawab-kegelisahan-para-musisi-ruang-kreatif-m-bloc-resmi-beroperasi