Lewat akun @anandabadudu, pria bernama lahir Ananda Wardhana Badudu tersebut mengabarkan bahwa ia dijemput oleh polisi.
Ada tiga status yang diunggahnya. Pertama, soal penjemputannya yang menurut dia terkait penggalangan transfer dana untuk demo mahasiswa. Kedua, ia kembali menulis tentang penjemputan.
Terakhir, Ananda mengunggah foto salah satu penyidik Polda Metro Jaya yang memegang map merah berisi lembaran kertas berwarna kuning.
"Saya dijemput polda karena mentransfer sejumlah dana pada mahasiswa," tulis akun @anandabadudu, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (27/9/2019) pagi.
"Saya dijemput polda," tulisnya lagi.
Tak cuma itu, Ananda juga sempat mengabadikan momen ketika ia disambangi oleh sejumlah polisi. Video itu terunggah di fitur insta story akun Instagram-nya, @anandabadudu.
Sebelum ditangkap, Ananda Badudu diketahui menggalang donasi untuk aksi para mahasiswa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 23-24 September 2019.
Aksi tersebut untuk memprotes revisi UU KPK, RKUHP, hingga revisi UU Ketenagakerjaan.
Penggalangan itu dilakukan Nanda melalui situs kitabisa.com sejak Minggu (22/9/2019).
"Jadi urunan di Kitabisa itu untuk support aksi mahasiswa hari ini dan besok ya, itu sebagai bentuk dukungan kita yang selama ini mungkin diam-diam aja tapi mau kasih aksi nyata gitu," ucap Nanda kepada Kompas.com via telepon, Senin (23/9/2019).
Lantas siapakah Ananda Badudu?
1. Mantan personel Banda Neira
Ananda Badudu dikenal publik sebagai salah satu vokalis dari duo folk Banda Neira. Bersama Rara Sekar, kakak penyanyi Isyana Sarasvati, Ananda membentuk Banda Neira pada 2012.
Ananda dan Rara sukses menghipnotis pecinta musik Indonesia lewat lagu-lagu mereka.
Sebut saja "Di Atas Kapal Kertas”, “Ke Entar Berantah", "Kau Keluhkan", hingga "Rindu" yang merupakan musikalisasi puisi Subagio Sastrowardoyo.
Pada April 2013, Ananda dan Rara menelurkan album perdana mereka yang diberi judul Berjalan Lebih Jauh.
Namun, setelah empat tahun mewarnai belantika musik Tanah Air, Banda Neira memutuskan bubar.
2. Eks wartawan Tempo
Sebelum berkarier sebagai musisi lewat Banda Neira, Ananda Badudu pernah bekerja di Tempo.
Ia menjadi wartawan Tempo sejak 2011. Alumnus jurusan Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan angkatan 2006 ini sempat mengambil cuti untuk menyelesaikan album kedua Banda Neira.
Setelah kembali meneruskan profesinya sebagai jurnalis untuk beberapa waktu, pada Juni 2016, Ananda mengundurkan diri dari Tempo.
3. Cucu ahli bahasa
Ananda Badudu yang lahir pada 26 Desember 1987 silam ternyata merupakan cucu dari ahli bahasa Jusuf Sjarif Badudu atau JS Badudu.
Dilansir dari Wikipedia, JS Badudu dikenal sejak menjadi pembawa acara Pembinaan Bahasa Indonesia yang ditayangkan di TVRI pada 1977-1979 dan dilanjutkan pada 1985-1986.
Dalam acara tersebut JS Badudu pernah melontarkan kritik terhadap keberbahasaan Presiden Republik Indonesia Soeharto ketika itu.
Ia juga dikenal sebagai penulis buku-buku yang berisi tuntunan tentang penggunaan bahasa Indonesia untuk pelajar, mahasiswa, dan umum.
4. Penulis di VICE
Terkini, Ananda Badudu diketahui pernah menjadi penulis di VICE Indonesia.
Dari akun Twitter VICE Indonesia, diketahui bahwa Ananda bekerja di sana selama kurang lebih satu tahun.
"Selama menjadi jurnalis VICE Indonesia (2018-2019), @anandabadudu konsisten menjaga integritas, profesionalitas, dan selalu berpihak pada kemanusiaan. Redaksi menilai dukungannya bagi aksi mahasiswa meneguhkan komitmen pribadi yang sudah teruji itu. #BebaskanAnandaBadudu," tulis VICE.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/09/27/091200910/mengenal-ananda-badudu-musisi-yang-ditangkap-karena-galang-dana-demo