Lewat akun Instagram-nya, Ernest meminta kepada pihak kepolisian untuk membebaskan Badudu.
Sutradara film Cek Toko Sebelah tersebut menyebut bahwa Badudu bukanlah orang jahat.
"Bapak-bapak Polisi Yth., @anandabadudu bukan orang jahat. Ia menggelar crowdfunding untuk membantu para mahasiswa yang butuh logistik dalam berdemonstrasi, dari konsumsi hingga ambulans," tulis Ernest pada akun @ernestprakasa yang dikutip Kompas.com, Jumat (27/9/2019).
Ernest berujar, aksi unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa di depan Gedung DPR sebelumnya yang menolak revisi Kitab Undang Undang Hukum Pidana (RKUHP) murni suara rakyat.
"Sebuah demonstrasi yang murni dari suara rakyat, Pak. Bukan massa yang digerakkan oleh sponsor. Saya sebagai warga negara yang juga resah oleh RUU & sangat terwakili aspirasinya, merasa sangat terpukul atas penangkapan ini," tulis Ernest.
"Padahal belumlah pulih rasa perih dari jatuhnya korban jiwa. Semoga Ananda bisa segera bebas. Semoga hati nurani dimenangkan. #BebaskanAnandaBadudu," tulis Ernest lagi.
Ada empat orang anggota polisi yang menangkap Badudu.
Proses penangkapan disaksikan oleh seorang satpam dan dua orang tetangga.
Lewat akun Twitter-nya, Badudu mengabarkan bahwa ia dibawa ke Polda Metro Jaya terkait penggalangan dana untuk demo mahasiswa.
"Saya dijemput polda karena mentransfer sejumlah dana pada mahasiswa," tulis akun @anandabadudu, seperti dikutip Kompas.com, Jumat pagi (27/9/2019).
"Saya dijemput polda," tulisnya lagi.
Sebelumnya, Ananda Badudu menggalang donasi untuk aksi para mahasiswa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 23-24 September 2019.
Aksi tersebut untuk memprotes revisi UU KPK, RKUHP, hingga revisi UU Ketenagakerjaan.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/09/27/102855210/ernest-prakasa-bapak-polisi-yang-terhormat-ananda-badudu-bukan-orang