Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awal Mula Tercetus Ide Multigenre dalam Synchronize Fest

Kali ini, Synchronize Fest mengusung tema "Memanusiakan Alam Mengalamikan Manusia".

Tak terasa, festival musik yang selalu menyajikan kejutan dengan berbagai lineup lintas genre dan generasi ini sudah memasuki tahun ke-4.

Lalu, bagaimana salah satu festival musik terbesar di Asia Tenggara ini tercetus dengan ide lintas genrenya?

Menurut Program Director Synchronize Fest Kiki Aulia alias Ucup, ide lintas genre itu lahir dari obrolan bersama dengan David Karto, salah satu pendiri label independen terbesar Indonesia Demajors.

Demajors diketahui juga merupakan label penggagas lahirnya Synchronize Fest.

"Awal mula tercetus ide multigenre sebenarnya ide bersama sih, ya hasil brainstorm gue sama David Karto, kami mau memfasilitasi musik apa pun tanpa mau membatasi genre," ucap Kiki kepada Kompas.com di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019).

Kata Kiki Aulia, banyak sekali acara musik, namun hanya menyuguhkan penampil yang itu-itu saja, baik dari segi musik maupun penampil.

"Karena kan banyak banget nama brand atau pensi yang ngundang band itu-itu saja," ucap Kiki.

Kegelisahan itu pun membuat Kiki dan kawan-kawan melahirkan Synchronize Fest dengan konsep multigenrenya.

Bagi Kiki, menyatukan berbagai artis musik Tanah Air lintas genre dan generasi dalam satu acara sungguhlah niscaya.

"Kapan ada kesempatan buat nama-nama band baru yang saat itu ada, kapan kesempatan buat mereka-mereka itu. Sesimpel itu," ucapnya.

Atas niat mulia itu, Kiki berharap Synchronize Fest dapat menjadi wadah musik di Indonesia tanpa membedakan genre.

"Kami pengin jadi wadah musik Indonesia yang memang terjadi regenerasi," katanya.

Pada tahun ini, sebanyak 131 penampil siap mengisi acara di lima panggung. Nama-nama seperti Didi Kempot, NOAH, hingga Clubeighties siap memeriahkan Synchronize Fest 2019.

https://entertainment.kompas.com/read/2019/10/01/144501910/awal-mula-tercetus-ide-multigenre-dalam-synchronize-fest

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke