Getar-getar Kerinduan, Air Mata, dan Kunto Aji di Synchronize Fest 2019

Lima menit sebelum sang bintang utama tampil, layar besar di belakang panggung menampilkan kalimat "Sudah Rehat Hari ini?".

Seakan pertanyaan itu dilontarkan Kunto Aji kepada seluruh penonton yang telah memadati Forest Stage.

Setelah melantunkan "Sulung", "Rancang Rencana", dan "Mercusuar", Kunto Aji kemudian menyapa para penonton.

"Selamat malam semuanya. Semoga apapun yang kalian bawa dari luar, pulang dari sini kalian bisa lebih ikhlas dan lega menjalani semuanya," kata Kunto Aji, Jumat malam.

Kemudian alunan musik melantunkan lagu "Saudade".

Belum juga Kunto Aji bernyanyi, terdengar suara seorang perempuan bercerita bagaimana lagu-lagu Kunto Aji mengingatkannya akan sosok ibu yang belum pernah dia temui.

"Saya bisa merasakan sosok ibu di lagu ini," kata perempuan itu.

Seketika suasana hening.

Kemudian, suasana dipecahkan suara Kunto Aji menyanyikan refrain lagu "Pilu Membiru".

//Tak ada yang seindah matamu, hanya rembulan/Tak ada yang selembut sikapmu, hanya lautan//

Persitiwa menggetarkan itu kemudian mendapat sorak-sorai dari penonton.

Kemudian kembali terdengar suara-suara dari beberapa orang yang mengucapkan keinginan untuk bertemu dengan ayah, ibu, sahabat mereka yang telah tiada.

"Pa, aku kangen, sekarang usiaku udah 33. 28 tahun yang lalu papa masih gendong aku," ucap seorang pria.

Kemudian Kunto Aji kembali melanjutkan lirik lagunya.

//Masih banyak yang belum sempat aku katakan padamu/ Masih banyak yang belum sempat aku sampaikan padamu//

Seorang penonton terlihat tak kuasa menahan air matanya.

Tak sampai di situ, kemudian terdengar lagi suara seorang perempuan yang bercerita, bagaimana dia berjuang mengidap tumor payudara untuk keempat kalinya.

Kata perempuan itu, lagu Kunto Aji memberi celah bagi dirinya untuk rehat sejenak dari perjuangan melawan tumor yang telah diidapnya selama sepuluh tahun.

Kemudian Kunto Aji pun melantunkan lagu andalannya, "Rehat".

Di akhir penampilannya, Kunto Aji memberi pesan yang sangat menyentuh kepada penonton.

"Untuk kalian yang lelah dengan keadaan, pencarian, kenangan, tuntutan, terima kasih sudah berjuang sampai sekarang," kata Kunto Aji.