Kali ini menimpa menantu Elvy, Muhammad bin Anis atau Muhammad Basurrah yang kembali ditangkap polisi karena kasus narkoba.
Padahal, Basurrah telah menjalani rawat jalan di RSKO Cibubur setelah sebelumnya terjerat kasus yang sama.
Suami Dhawiya Zaida ini ditangkap di Jalan Usaha Kelurahan Cawang, Kecamatan Cililitan, Jakarta Timur pada Sabtu (5/10/2019).
Basurrah ditangkap bersama rekannya, Moch Syafik dengan barang bukti berupa tiga plastik klip berisi sabu. Dua plastik klip berisi shabu seberat 0,33 gram, sedangkan satu klip lainnya seberat 0,41 gram.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penangkapan dilakukan setelah polisi mendapat informasi masyarakat sekitar rumah Elvy.
Setelah dilakukan tes urine, Muhammad dan Syafik diketahui positif mengkonsumsi ganja, amphetamine, methamphetamine, dan Benzodiazepin.
Elvy mengaku kaget hingga mengalami sesak di dada saat mengetahui kabar itu.
Kasus hukum yang menimpa Muhammad bukanlah yang pertama kali dialami keluarga Elvy.
Pesta sabu anak dan menantu Elvy
Pada tanggal 16 Februari 2018 lalu, kasus penyalahgunaan narkoba keluarga Elvy sempat menghebohkan masyarakat.
Saat itu polisi lebih dulu menangkap Muhammad yang kala itu masih berstatus sebagai kekasih Dhawiya.
Saat digeledah, Muhammad kedapatan menyimpan sabu seberat 0,38 gram di lipatan celana dekat pinggangnya.
Polisi kemudian melanjutkan penggeledahan di rumah Elvy. Di sana polisi menemukan anak dan menantu Elvy tengah berpesta sabu.
Mereka adalah putri Elvy, Dhawiya, dua anak laki-laki Elvy, Syehan dan Ali Zaebak Abidin, serta istri Syehan, Chauri Gita.
Dalam penggerebekan ini, Dhawiya kedapatan menyimpan sabu seberat 0,45 gram di dalam dompetnya.
Mereka kemudian digelandang ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Anak Elvy mengamuk di warung rokok
Tak hanya kasus narkoba. Pada 12 September 2019 anak Elvy, Haidar sempat diamankan pijak kepolisian karena mengamuk di sebuah warung dinkawasan Cawang, Jatinegara, Jakarta Timur.
Kejadian ini bermula ketika Haidar meminta asisten rumah tangganya untuk berhutang tiga bungkus rokok ke sebuah warung Milik Junaedi.
Namun ternyata Junaedi menyebut stok rokok yang diminta Haidar telah habis. Sang asisten rumah tangga pun kembali ke rumah Haidar tanpa membawa rokok yang dimaksud.
Namun Hidar menjadi naik pitam. Dengan membawa pedang samurai ia pergi ke warung dan berniat melukai Junaedi.
Beruntung Junaedi berhasil lolos. Namun Haidar mengamuk dan merusak barang-barang di sekitar warung.
Polisi kemudian mengamankan Haidar.
Namun saat hendak dibawa ke kantor polisi, keluarga Heidar menunjukkan surat keterangan yang menyatakan Haidar mengidap gangguan jiwa.
Atas dasar itu Haidar terlepas dari jeratan hukum.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/10/09/100331610/elvy-sukaesih-dan-kasus-hukum-anak-anaknya