Salah satunya, Dian menceritakan tentang pengalaman hidupnya dulu dan kini. Dian mengaku beruntung karena dia lahir dan tumbuh di masa media sosial belum ada.
Baginya, media sosial bisa memberi dampak negatif, terutama para warganet yang berkomentar negatif.
"Aku beruntung lahir di zaman enggak ada netizen. Zaman sekarang kita suka di-bully netizen lihatnya dalam bentuk digital komentar negatif dari akun bodong," ucap Dian Sastro.
Menurut Dian, dulu sebelum ada media sosial, orang akan berkomentar dan mengkritik secara langsung.
Dan itu, Dian anggap lebih baik ketimbang era digital saat ini. Karena, komentar negatif dan semacamnya di era sekarang meninggalkan jejak digital yang bisa dilihat kembali kapan pun meski permasalahannya sudah terlewatkan.
"Zaman dulu itu (komentar negatif) engak ada efeknya, live (langsung). Pulang nangis, besok bangun lagi. Nah sekarang ada jejak digital kapan pun bisa diungkit-ungkit lagi," ucapnya.
Meski begitu, Dian tak memungkiri bila berbagai komentar pedas warganet ada pula yang memang bertujuan untuk membangun, bukan sekadar nyinyir.
"Ada komentar negatif memang perlu, jadi ada perbaikan, tapi kan enggak 100 persen yang jelek di luar komentar itu dan juga ada bagusnya loh dari kita," ucapnya.
"Kita enggak seburuk itu tapi enggak semua bagus, kadang karena bully-an negatif netizen kita lupa sama yang bagus dari kita," sambungnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/10/11/125734610/dian-sastro-aku-beruntung-lahir-di-zaman-belum-ada-netizen