Sebelumnya, Jerinx dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh seseorang bernama Jalaludin pada 11 Oktober lalu.
Laporan itu terjadi setelah Jerinx mengomentari peristiwa penusukan yang menimpa Menko Polhukam Wiranto.
Dalam laporan tersebut Jerinx diduga menyebarkan informasi bermuatan SARA melalui media elektronik yang melanggar Pasal 28 Ayat 2 Jo Pasal 45 Ayat 2 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Akibat itu, ia mendapat banyak tudingan mendukung aksi terorisme.
Jerinx pun menuliskan kenangan pahitnya soal tragedi bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 lalu, sebagai dasar klarifikasinya.
Berikut rangkuman kenangan Jerinx soal peristiwa bom Bali:
Jadi saksi hidup
Jerinx ternyata menjadi saksi hidup peristiwa nahas tersebut. Rumahnya berada di Gang Poppies 2 Kuta dan hanya berjarak 100 meter dari pusat ledakan bom terjadi.
"Selamat pagi mofo. Bom Bali 1 tahun 2002 anda di mana? Saya ada di rumah saya di Gang Poppies 2 Kuta, 100 meter dari lokasi bom, 3 teman saya meninggal, beberapa bagian rumah saya hancur," tulis Jerinx dalam unggahan tersebut seperti dikutip Kompas.com, Senin (14/10/2019).
Menjadi relawan
Setelah peristiwa itu, Jerinx bersama sahabatnya menjadi relawan RS Sanglah.
Ia membantu mengurusi bagian logistik untuk para relawan dokter dan tenaga medis.
Bantuan tersebut datang dari segala penjuru, dari Indonesia hingga luar negeri yang membantu mengurus jenazah korban.
"Lalu, selama seminggu, bersama @gendovara saya jadi relawan di RS Sanglah, saat itu saya mengurus bagian logistik," tulis Jerinx.
Bisnis keluarga bangkrut
Jerinx mengatakan, saat itu, bisnis keluarganya bangkrut hingga setahun setelah kejadian.
Ia kemudian menggagas puluhan konser dan menciptakan lagu untuk melawan terorisme.
"Anda di mana saat Bom Bali 1? Berapa kawan anda yang meninggal? Rumah anda porak poranda juga kah? Apa yg sudah anda lakukan utk melawan terorisme? Masih menuduh saya membela teroris?" tulis Jerinx.
Atas pengalamannya itu, Jerinx membantah bila ada beberapa orang yang mengatakan ia mendukung aksi terorisme lantaran sempat mengomentari peristiwa penusukan yang menimpa Menko Polhukam Wiranto.
Bela diri
Dalam kalimat berikutnya, Jerinx kembali menegaskan sikapnya melawan terorisme.
Meski tak menjelaskan dengan jelas mengenai objek yang dimaksud, Jerinx seolah ingin menegaskan bahwa dirinya tak pernah setuju dengan aksi terorisme yang dialami Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.
"Saya 100% penasaran saja kenapa ada yg memakai pisau? Apakah pelaku hanya mencari sensasi? Atau memang dia cukup bodoh utk percaya dia bisa membunuh pejabat yg dikawal ketat hanya dengan menggunakan pisau? Tak sedikitpun saya mendukung aksi kekerasan tersebut. Saya pun mengucapkan lekas sembuh kepada Beliau di unggahan saya setelahnya," tulis Jerinx lagi.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/10/14/105507910/kenangan-jerinx-sid-soal-bom-bali-dan-aksi-melawan-terorisme