Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Najwa Shihab: Indonesia Bukan soal Keturunan dan Siapa Nenek Moyang Kita...

Beragam etnis, suku, dan budaya hidup berdampingan selama berabad-abad lamanya.

Hal itu Najwa dapatkan setelah dirinya menjadi salah satu dari 16 relawan yang diteliti DNA-nya dalam sebuah kegiatan terkait asal usul orang Indonesia yang diinisiasi oleh majalah sejarah daring Historia.

Dari hasil penelitian, Najwa Shihab memiliki sepuluh fragmen DNA dari moyang yang berasal dari Afrika Utara, Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa Selatan, Afrika, Eropa Utara, diaspora Asia, diaspora Afrika, dan diaspora Eropa. 

Komposisinya sebesar 48,54 persen South Asian, North African 26,81 persen, African 6,06 persen, East Asian 4,19 persen, African Dispersed 4,15 persen, Middle Eastern 3,48 persen, Southern European 2,20 persen, Northern European 1,91 persen, dan Asian Dispersed 1,43 persen.

"Ya ini memang memperkuat tesis tentang bagaimana kayanya Indonesia dan memperkuat tesis kepercayaan saya bahwa sesungguhnya kita Indonesia itu bukan keturunan siapa, bukan kita orang mana, bukan warna kulit kita, atau siapa nenek moyang kita," ucap Najwa Shihab kepada Kompas.com, Kamis (17/10/2019).

Najwa mengatakan, Indonesia lahir dan tumbuh dari semangat perbedaan tersebut untuk bersama membangun sebuah bangsa yang mapan.

Bagi Najwa, kesadaran akan keberagaman mampu membuat kita berjalan bersama tanpa melihat latar belakang yang ada.

"Kita menjadi Indonesia karena kita sepakat ini rumah bersama yang menjadikan kita Indonesia, niat bersama untuk menjadikan rumah Indonesia bagi semua. Jadi kesadaran menjadikan Indonesia sebagai rumah bagi semua itu yang menjadikan kita indonesia tanpa melihat latar belakang kita," ujar Najwa Shihab. 

"Tapi apa tujuan kita hidup bersama, menjadi saudara sama-sama, dan menjadikan rumah bersama itu menjadikan kita sebagai Indonesia," kata Najwa. 

Najwa mengatakan, sikap menghargai perbedaan itu pula yang menjadi pegangan dirinya dalam bergelut di dunia jurnalistik hingga saat ini.

Najwa Shihab dikenal sebagai pembawa acara yang selalu mengedepankan nilai-nilai toleransi di tengah perbedaan.

"Iya itu salah satu nilai atau value yang kami pegang sih, di Narasi TV (milik Najwa Shihab) itu kami ada tiga prinsip yang menurut saya juga tiga tantangan besar bangsa ini. Bagaimana kita bisa bertoleransi, antikorupsi, dan partisipasi," ucap Najwa. 

"Bertoleransi itu, kan, lahir dari bahwa kita adalah orang yang berbeda, dan perbedaan itulah yang menjadikan kita Indonesia. Jadi itu tesis yang selalu saya bawa ke mana-mana," ujar Najwa. 

Terkait banyaknya fragmen DNA yang ada di dalam dirinya, Najwa merasa itu sebagai sebuah anugerah dan sudah selayaknya ia merayakan keberagaman itu.

"Bagaimana kita harus merayakan keberagaman, dan ketika saya tahu bahwa ada sepuluh nenek moyang di dalam darah rasanya itu betul-betul, ya, jadi merayakan sama-sama keberagaman yang ada di diri kita, lewat jalur apa pun, lewat cara apapun," ujar Najwa Shihab. 

Najwa Shihab merupakan salah satu dari 16 relawan yang hasil tes DNA mereka dipamerkan dalam kegiatan tersebut.

Yang menarik, hasil penelitian DNA ini juga disajikan dalam bentuk pameran yang disandingkan dengan berbagai benda prasejarah hasil peradaban manusia selama berpuluh-puluh ribu tahun.

Pameran ini bernama ASOI: Asal Usul Orang Indonesia yang digelar di Museum Nasional, Jakarta Pusat, pada 15 Oktober-10 November 2019.

Para relawan itu terdiri dari berbagai profesi dan latar belakang yang berbeda, antara lain Ariel NOAH, Najwa Shihab, Mira Lesmana, Ayu Utami, dan Riri Riza.

Sebagian lainnya merupakan peserta umum yang terpilih sebagai relawan untuk tes DNA tersebut.

Penelitian ini juga ditujukan untuk menjawab dari mana asal usul bangsa Indonesia yang memiliki 700 lebih bahasa dan 500 populasi etnik dengan budaya yang beragam.

Penelitian genetik ini memakai metode DNA mitokondria yang diturunkan melalui jalur maternal atau ibu, lalu kromosom Y yang hanya diturunkan dari sisi paternal atau ayah, serta DNA autosom yang diturunkan dari kedua orangtua.

Penanda genetik itu menunjukkan bukti adanya pembauran beberapa leluhur genetik yang datang dari periode maupun dari jalur yang beragam.

https://entertainment.kompas.com/read/2019/10/18/084522610/najwa-shihab-indonesia-bukan-soal-keturunan-dan-siapa-nenek-moyang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke