4 Cerita Kartika Putri Melahirkan di Rumah, Kontraksi di Karpet hingga Bohongi Suami

Pasalnya sejak awal Kartika menginginkan untuk bisa melahirkan di rumah dengan bantuan bidan dan tim medis yang sudah mengetahui kondisinya.

“Akhirnya lahir baby-nya sehat sempurna, proses sangat dimudahkan, saking mudahnya bisa di rumah. Aku niat di rumah, dari awal pengin di rumah,” ujar Kartika dalam jumpa pers di rumahnya, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).

Kartika pun melahirkan anak pertamanya pada Jumat (18/10/2019) pukul 04.27 WIB subuh. Putri yang diberinama Syarifah Khalisa Agnia Bahira itu lahir dengan berat 3,35 kg dan panjang 51 cm.

Berikut rangkuman cerita Kartika Putri mengenai kelahiran putrinya.

1. Sempat dilema

Awalnya Kartika sempat cemas keinginannya untuk melahirkan dengan proses normal di rumah tidak bisa terwujud.

“Dari awal hamil pengin waterbirth, tapi karena cacar air sempat dilema baby ready enggak ya kalau di rumah. Karena fasilitasnya kan enggak memada,” ujar Kartika.

Namun akhirnya Kartika melakukan pemeriksaan lengkap demi mendapatkan kepastian terkait kondisi kandungannya.

“Sampai akhirnya cek up, cek NIPT (Non-Invasive Prenatal), kromosom baby, ventra anomali. Semua cek di Singapura, bukan enggak percaya sama di sini, tapi NIPT di sini belum ada,” kata Kartika.

Pemeriksaan menyatakan Kartika siap melahirkan di rumah dengan catatan harus didampingi oleh tim medis dan alat-alat yang memadai.

“Alhamdulillah bahagia luar biasa, ibunya sehat, anak sehat selamat. Satu hal yang enggak dibayangin, karena lahirnya di kamar,” kata sang suami Habib Usman bin Yahya.

2. Bohongi suami

Kartika mengaku sempat berbohong pada sang suami, Habib Usman bin Yahya soal keinginan melahirkan putrinya di rumah.

“Ini saya dibohongin, pas diajak ke rumah sakit, iya entar dulu, karena masih pembukaan dua. Terus dia sudah aduh, parah. Pas diajakin (ke rumah sakit) lagi dia mulai galak,” ujar Habib Usman.

Saat itulah Kartika baru mengutarakan niatnya pada sang suami untuk melahirkan di rumah saja dengan bantuan bidan dan tim medis.

“Aku bilang mau lahiran di rumah, sudah kamu diam. Soalnya aku bilang kalau di rumah sakit pun aku sudah siapin doula, bidan,” ujar Kartika.

“Pokoknya mau ada orangnya aku, karena sudah nyaman sama doula, supaya aku tetap pro normal banget. Jadi enggak cepat keputusan caesar,” imbuh Kartika.

Padahal sang suami sudah melakukan kontak dengan rumah sakit untuk mempersiapkan proses persalinan bagi Kartika.

“Padahal aku sudah telepon rumah sakit. Siapin ya, siapin,” ungkap Habib Usman.

“Tapi dia lhamdulillah hebat, kuat, luar biasa, subhanallah,” lanjut Habib Usman.

3. Kontraksi di karpet

Kartika mengaku sangat nyaman melahirkan di rumah. Pada bukaan keempat, ia langsung menelepon tim bidan untuk ke rumahnya.

Ia juga menceritakan masa-masa kontraksinya saat itu.

"Aku kontraksi di karpet, benar-benar di bawah, bawa bantal, sempat bawa camilan meskipun enggak ke makan. Aku pikir kalau di rumah sakit enggak mungkin bisa se-rileks itu," ujar Kartika.

Kartika juga bisa leluasa mondar-mandir di kamar.

4. Imbau masyarakat tak meniru jika tak siap

Habib Usman bin Yahya menghimbau pada masyarakat untuk tak meniru sang istri, Kartika Putri yang bersikeras melakukan persalinan di rumah bila tanpa persiapan yang cukup.

“Jangan ikutin kalau enggak ready ya,” ujar suami Kartika, Habib Usman bin Yahya.

Sementara Kartika, akhirnya memutuskan melahirkan di rumah karena sudah melakukan persiapan yang matang termasuk memeriksakan kondisi janin dan juga kondisi sang ibu.

“Aku sudah ready banget. Cek baby sehat, aku sehat, aku mantap, aku beruntung aja,” ujar Kartika.

“Takut menginspirasi orang. Don’t try this at home,” imbuh Kartika.

Atas keberhasilannya melahirkan putri pertamanya dengan proses normal di rumah, sesuai dengan keinginannya, Kartika mengaku sangat bahagia.

“Campur aduk bahagia, senang, bersyukur dikasih kepercayaan buat hamil melahirkan. Dimudahkan, eh lahiran di rumah,”kata Kartika.

“Kan enggak gampang juga ada risikonya. Pastinya aku ambil keputusan sudah tahu faktor pendukung dan enggak memaksakan kehendak,” lanjut Kartika.