Mereka akan dibawa kembali ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur, untuk melanjutkan proses rehabilitasi narkoba.
Nunung terlihat baik-baik saja saat berjalan ke mobil. Ia masih menjawab pertanyaan wartawan.
Tiba-tiba ia terlihat lemas. Ia mengaku terkena serangan panik.
“Ini lagi panik ini. Paniknya tuh tiba-tiba datang, pas lagi senang-senang kadang-kadang ini lagi panik ini,” ujar Nunung.
Nunung mengaku tubuhnya tiba-tiba terasa lemas.
“Makanya jangan nanya yang macam-macam, lemes lagi lemas banget ini,” ujar Nunung seraya memegang kepalanya.
Tak lama, Nunung lantas menyenderkan tubuhnya ke arah sang suami, Jan Sambiran yang berjalan tepat di belakangnya.
Melihat sang ibu lemas dan seperti hampir pingsan, putra sulungnya, Bagus Permadi, dengan sigap membantu Jan Sambiran untuk membopong tubuh Nunung ke dalam mobil.
Menurut Bagus, seperti itulah bila depresi yang diderita ibunya kumat.
“Iya kayak gitulah paniknya. Kalau aku lihat itu paniknya mungkin karena harus ditunda lagi saksinya. Dia memang dari kemarin-kemarin sudah panik, sudah bingung sendiri sudah cemas sendiri,” ucap Nunung.
Dalam sidang pada Rabu siang, saksi ahli, dokter Herny Taruli Tambunan, mengungkap bahwa Nunung menderita depresi dan diabetes.
Herny adalah psikiater yang merawat Nunung di RSKO Cibubur selama pelawak itu menjalani rehabilitasi.
“Sebenarnya sebelum datang Mbak Nunung sedang dirawat kurang lebih tiga tahun oleh psikiater di Jakarta di diagnosa kemungkinan Mbak Nunung menderita depresi dan cemas yang disebut serangan panik,” ungkap dokter Herny dalam persidangan.
Bahkan, hingga saat ini, Nunung masih mengonsumsi obat antidepresi tersebut.
“Kita enggak dapat surat rujukan, tapi kita terima sejumlah pengobatan pada Mbak Nunung itu dari salah satu dokter di Jakrata,” kata dokter Herny.
Dokter Herny menambahkan dalam pengakuannya, Nunung mengonsumsi narkoba demi menambah stamina.
“Pengakuan ke kita dia mengaku kondisi staminanya yang drop,” ucap Herny.
Kondisi depresi itu dikhawatirkan akan memicu keinginan Nunung untuk kembali mengonsumsi narkoba.
“Kondisi itu (depresi) bisa memicu penggunaan obat bisa membuat pemulihan ini berisiko,” ungkap dokter Herny.
Namun hakim anggota Djoko Indarto meragukan keterangan tersebut. Ia melihat Nunung selalu tertawa dan ceria karena itu ia tidak percaya Nunung mengalami depresi.
“Mbak Nunung setiap hari kerjanya cengengesan, kok bisa depresi? Kok enggak percaya, ya,” ujar Djoko.
Herny kemudian menjelaskan yang lebih terperinci tentang depresi, khususnya yang dialami Nunung.
“Kalau bahasa awamnya, depresi punya seribu wajah. Kita di sini, satu dari empat orang depresi, depresi bisa terselubung,” Herny menjelaskan.
“Kita lihat Mbak Nunung ceria, bukan berarti dia lepas dari kondisi cemas,” imbuh dokter Herny lagi.
Herny mengambil contoh banyaknya kasus komedian yang meninggal karena depresi.
Nunung yang selalu terlihat ceria, menurut Herny, adalah talenta Nunung yang mampu membuat orang tertawa.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/10/23/210819110/jalan-ke-mobil-kejaksaan-nunung-tiba-tiba-lemas-dan-nyaris-pingsan