Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bila Serangan Panik Datang. Nunung Bisa Menangis sampai Lemas

“Kadang reaksinya nangis kadang lemas kayak tadi mau pingsan. Kami juga jadi ikutan panik juga. Paling nanti selang berapa lama, Mama akan normal kembali,” ungkap Bagus saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).

Beberapa saat sebelumnya, Nunung tiba-tiba terlihat lemas. Ia kemudian dibopong suami dan anaknya.

Menurut Nunung dan Bagus, seperti itulah biasanya jika serangan panik atau cemas datang.

“Iya kayak gitulah paniknya. Kalau aku lihat itu paniknya mungkin karena harus ditunda lagi saksinya. Dia memang dari kemarin-kemarin sudah panik, sudah bingung sendiri, sudah cemas sendiri,” kata Bagus.

“Gimana kok sidangnya lama dan saya bisa cuma kasih tahu, gimana ya. Ya enggak paham juga, paling cuma bisa bilang sabar, insya Allah sidangnya cepat,” imbuh Bagus.

Terkait penyakitnya ini, Bagus mengatakan hingga kini Nunung masih mengonsumsi obat.

“Obat sampai detik ini masih mengonsumsi. Obat itu kadang karena Mama lagi di dalam (rehabilitasi), jadi saya yang nebus di salah satu rumah sakit di daerah Dharmawangsa,” ucap Bagus.

“Tapi sekarang sudah diambil alih RSKO jadi RSKO sudah menyediakan obatnya,” lanjut Bagus.

Dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019), psikiater dari RSKO Cibubur mengungkap Nunung menderita depresi dan diabetes.

“Sebenarnya sebelum datang Mbak Nunung sedang dirawat kurang lebih tiga tahun oleh psikiater di Jakarta di diagnosa kemungkinan Mbak Nunung menderita depresi dan cemas yang disebut serangan panik,” ungkap dokter Herny Taruli Tambunan.

Menurut Herny, sampai saat ini Nunung masih mengonsumi obat antidepresi

“Kami enggak dapat surat rujukan, tapi kami terima sejumlah pengobatan pada Mbak Nunung itu dari salah satu dokter di Jakrata,” kata Herny.

Dokter Herny menambahkan kondisi depresi itu dikhawatirkan akan memicu keinginan Nunung untuk kembali mengonsumsi narkoba.

“Kondisi itu (depresi) bisa memicu penggunaan obat bisa membuat pemulihan ini berisiko,” ungkap Herny.

Untuk itu dokter pun melakukan penanganan khusus pada Nunung yakni dengan mengintegrasikan pengobatan penyakitnya dan ketergantungannya pada narkoba.

Herny merasa optimistis Nunung dan suaminya, July Jan Sambiran, bisa sembuh dari ketergantungan narkoba jika mereka menjalani terapi.

Nunung dan suaminya ditangkap polisi atas dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu di rumah mereka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada 19 Juli 2019.

Mereka berdua ditangkap setelah melakukan transaksi sabu dengan tersangka TB.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu klip sabu seberat 0,36 gram, dua klip kecil bekas bungkus sabu, dan tiga sedotan plastik untuk menggunakan sabu.

Nunung mengaku membeli sabu sejak Maret, April, Mei, Juni, Juli. Di bulan Juli, Nunung membeli sabu sebanyak dua kali.

https://entertainment.kompas.com/read/2019/10/24/053800410/bila-serangan-panik-datang.-nunung-bisa-menangis-sampai-lemas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke