Siasat Artis Tanah Air Merawat Mogenya

Motor gede (moge), selain mahal juga memerlukan biaya perawatan yang besar. Pajak pun cukup menguras kantung.

Para selebritas Tanah Air yang gemar moge ternyata punya siasat sendiri dalam merawat moge miliknya.

“Porsi ‎(biaya) iya pasti mahal. Tapi, ya enggak semahal itu juga (yang dibayangkan). Mungkin sparepart kali ya yang akan lebih mahal,” ucap artis peran Dimas Anggara.

Namun Dimas bungkam ketika ditanya anggaran yang ia siapkan untuk merawat moge miliknya.

“Rahasia itu nominalnya,” jawab Dimas.

Sementara itu Tarra Budiman lebih terbuka. 

“Kalau masalah dana itu enggak yang gimana-gimana, enggak sampai Rp 30 juta gitu, murah kok, sekitar Rp 1 sampai 2 juta. Itu pun bisa lebih murah karena sama teman,” ucapnya.

Bagi Budi Dalton, biaya yang ia keluarkan untuk motornya bukan hal penting karena semua itu bagian dari risiko sebuah hobi.

“Haduh saya bukan berarti sombong, tapi kalau untuk hobi saya enggak pernah ngitung, kadang sama istri juga suka enggak terus terang, jadi sulit ngitungnya,” ucap Budi.

Budi berpendapat biaya besar untuk perawatan motor itu biasanya akibat ulah si pemilik.

“Jadi bukan karena (perawatan) mahalnya tapi isengnya, padahal motor sudah bagus tapi lihat referensi jadi mengubah lagi, keluar biaya lagi. Tapi kalau dibilang besar biayanya ya besar,” ucap Budi.

“Jadi sebenarnya rasa ketidakpuasan yang bikin mahal,” ujar Budi.

Antara hobi dan pasangan

Hobi bisa memonopoli seseorang. Bahkan ada yang lupa membagi waktunya dengan keluarga atau pasangan.

Para pesohor pehobi motor pun harus bersiasat agar hobi mereka tidak menimbulkan perselisihan dengan pasangan.

“Kalau Mieke mah senang gue naik motor, lagian jarang motor gue kalau ke bengkel, sepeda malah yang sering ke bengkel,” ucap Torra.

Hal senada diungkapkan Budi Dalton. Pasangannya sudah biasa dengan hobinya itu. Apalagi sekarang ia bukan lagi El Presidente Bikers Brotherhood Motorcycle Club. Sehingga intensitas dirinya dengan motor pun sudah sedikit berkurang.

“Istri saya enggak pernah komplain sih, sudah paham, paling kalau ke bengkel enggak bilang bayarnya berapa he-he-he,” ucap Budi.

Sementara itu, Dimas Anggara mendapat dukungan dari sang istri, Nadine Chandrawinata.

“Masa enggak mendukung, harus mendukung dong lha. Iya kan? Hahaha,” ujar Dimas.

Lagipula, kata Dimas, hobi motornya tidak menguasai waktunya. 

“Enggak berat sebelah bagi waktunya. Harus bagi rata dan adil perhatiannya,” ucapnya.

Lain lagi dengan Eddi Brokoli. Istrinya butuh penjelasan lengkap apabila ia ingin berkegiatan dengan motornya.

“Ada aja itu (komplain) mah, ya kalau touring, kadang-kadang istri suka nanya tujuan gue. Kalau touring ngapain? Ya gue jelasin... buat main aja," kata Eddi.

“Tapi kan kerjaan gue gitu musti update, banyak main banyak kenal banyak relasi. Paling kalau (motor) BSA sudah suka masuk bengkel bini suka sebel, kadang-kadang cemberut,” sambungnya.

Namun, Gilang Dirga punya pandangan berbeda atas keresahan pasangannya atas hobi yang ia gemari.

Gilang menganggap wajar kekhawatiran pasangannya. Namun istri Gilang tak pernah melarangnya menggeluti hobi motor besar tersebut.

“Istri khawatir wajar, tapi dia dukung hobi gue banget jadi gue enggak was-was, paling tidak ada yang memperingatkan. Kalau di jalan gue (diminta) pelan-pelan,” ucap Gilang.

Pandangan serupa juga diungkapkan oleh Tarra Budiman. Ia menganggap kekhawatiran istrinya soal hobi motor adalah hal lumrah selama tak berlebihan.

“Kalau rewel atau apa mah enggak, ya wajarlah kalau khawatir, namanya istri, keluarga gue juga gitu. Jangankan motor, mobil aja punya resiko kecelakaan juga, apalagi motor ditambah perjalanan jauh,” papar Tarra.

Bahkan, Tarra rela menahan hasratnya untuk segera membeli tunggangan baru.

“Mau (beli motor baru), nanti menunggu anak lahiran dulu kayaknya baru gue beli lagi yang baru. Jadi tahun depanlah, sekalian minta izin ke istri buat beli moge lagi,” ucap Tarra sebelum anak pertamanya lahir.