Kevin mengatakan, ia memiliki gangguan psikosomatis.
"Itu kalau dijelaskan seperti kecemasan yang bereaksi kepada tubuh. Kadang aku ngerasa deg-degan, kadang mataku blur, padahal kalau cek di dokter enggak ada masalah di mata," kata Kevin dalam acara Q & A Metro TV seperti dikutip Kompas.com, Kamis (31/10/2019).
Ketika serangan itu datang, Kevin juga bisa mengalami vertigo, kaki lemas hingga tak bisa digerakkan. Padahal, setelah dicek ke dokter, tidak ada masalah pada tubuhnya.
"Takut motorik terganggu atau apa, padahal kalau dicek ke ahli saraf enggak ada apa-apa," lanjut Kevin.
Menurut Kevin, rasanya terkadang seperti terkena serangan jantung.
Kevin harus bolak-balik rumah sakit untuk mengetahui kondisinya saat itu.
Sampai akhirnya, ia didiagnosis memiliki psikosomatis.
Kevin mengaku awalnya tak mau terbuka mengenai kondisinya.
"Bahkan untuk daily activity jarang untuk sharing. Gue masih takut orang judge gue," ucap Kevin.
Kevin menyadari, pengetahuan masyarakat mengenai penyakit mental masih kurang. Termasuk keluarganya sendiri saat itu.
"Di keluarga saya, saya termasuk pertama kali yang kena psikosomatis. Jadi mereka enggak ada pengalaman menangani seperti ini. Mereka enggak paham," terang Kevin.
Setelah mendapat diagnosis dari psikiater, barulah keluarga Kevin lambat laun mulai paham.
Kini, Kevin terbuka mengenai penyakitnya.
Hal ini ia lakukan untuk melawan stigma negatif di masyarakat. Sebab, tak hanya Kevin yang memiliki kondisi serupa.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/10/31/062227710/lama-tak-terdengar-kabarnya-kevin-jebolan-indonesian-idol-ungkap-punya