JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta tengah menjadi perbincangan setelah ditemukan anggaran ganjil dalam dokumen APBD 2020.
Salah satunya adalah anggaran sebesar Rp 82 milliar dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 untuk pembelian lem aica aibon.
Beberapa artis pun ikut berkomentar mengenai kejadiaan tersebut.
Salah satunya komika dan sutradara Ernest Prakasa.
Bapak dua anak ini mengaku tidak rela bila pajak yang selama ini dibayarkan digunakan untuk hal yang tidak masuk akal.
"Ya sebagai warga negara yang taat pajak, tentu gua enggak mau dong pajak gua dipakai buat beli lem aibon Rp 80 miliar," kata Ernest saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (31/10/2019).
Ernest juga menyoroti tentang respon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengenai permasalahan tersebut.
Ernest berpendapat sebagai seorang pemimpin, seharusnya Anies tidak melemparkan masalah kepada bawahannya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah memberikan tanggapan mengenai kritikan soal penyusunan aggaran tersebut.
“Ya sebenarnya itu yang saya panggil minggu lalu. Saya tidak umumkan karena memang itu review internal, ini ada problem sistem yaitu sistem digital tetapi tidak smart,” tanggapan Anies saat ditemui di Balai Kota, Rabu (30/10/2019).
Ernest menanggapi kalau Anies terkesan menyalahkan pegawainya dan sistem APBD Pemrov DKI.
Selain Ernest, penyanyi Tompi pun ikut memberikan pendapatnya.
Bahkan anggota Trio Lestari ini, mengajak Anies untuk berdiskusi soal penghitungan anggaran di akun Twitter-nya, @dr_tompi.
"Yang Mulia Anies, kapan ada waktu kita ngobrol yuk. Sy bisa kasih arahan cara ngitung , cek harga pasar," tulis Tompi, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (31/10/2019).
"Jd mhn pak @aniesbaswedan, tlg dibantu pengawasan yg akurat," tulis Tompi.
Walaupun twit tersebut belum direspons dari pihak Anies, namun komika Pandji Pragiwaksono yang pernah menjadi juru bicara Anies saat Pilkada DKI juga memberikan komentar.
"Jadiin Mas @aniesbaswedan! Di youtube saya ya," tulis Pandji sambil menyematkan emoji tertawa.
Keganjilan mengenai pengeluaran dana ini ditemukan oleh anggota DPRD DKI dari PSI, William Aditya Sarana.
Mengenai kritik Ernest dan Tompi mengenai anggaran APBD Pemprov DKI Jakarta dapat dibaca di Kritik Ernest Prakasa hingga Tompi soal Anggaran Fantastis APBD DKI
https://entertainment.kompas.com/read/2019/11/01/120000410/ernest-tak-rela-bayar-pajak-untuk-lem-aibon-hingga-tompi-ajak-anies