Film Hanya Manusia yang dirilis awal November tahun ini mengangkat tema human trafficking atau perdagangan manusia.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengungkap alasan Polri mengangkat ide cerita tersebut.
"Perdagangan manusia marak akhir-akhir ini di semua daerah, bahkan sudah menjadi isu internasional," kata Asep pada meet and greet sekaligus menonton film Hanya Manusia di Plasa Tunjungan Surabaya, Sabtu (2/11/2019).
Asep menyebutkan, ada sejumlah pesan yang ingin disampaikan Polri dalam film tersebut.
Selain memberikan gambaran bahwa perdagangan manusia bisa mengancam siapa saja dan di mana saja, juga mengingatkan agar warga Indonesia menghindari cara ilegal untuk menjadi TKW.
"Pesan selanjutnya menunjukkan bahwa polisi juga manusia," jelasnya.
Film yang disutradarai Tepan Kobain dan Monty Tiwa selaku penulis skenario itu berkisah tentang Annisa (Prisia Nasution), perwira muda yang harus berbagi waktu antara keluarga dan tugasnya.
Sementara itu, Jakarta sedang diteror kasus penculikan anak-anak. Beberapa korban bahkan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Annisa selaku anggota Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara ditugaskan untuk mengusut kasus itu. Dilema kuat pun dirasakan Annisa ketika adik satu-satunya diculik sindikat penculikan.
Selain dibintangi Prisia Nasution, film berdurasi 90 menit itu juga dimainkan oleh Yama Carlos (Kompol Angga), Lian Firman (Iptu Aryo), Shenina Cinnamon (Dinda), dan sejumlah artis lainnya.
https://entertainment.kompas.com/read/2019/11/04/105122910/dibintangi-prisia-nasution-film-hanya-manusia-antar-tema-perdagangan