Sound of Borobudur dimeriahkan oleh penyanyi senior Trie Utami, gitaris Dewa Budjana, komposer senior Purwacaraka serta 12 pemusik lainnya.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (5/1/2020), Trie Utami mengatakan, "Sound of Borobudur" mencoba menghidupkan kembali artefak dan alat alat musik yang terpahat di relief panel Candi Borobudur.
Ekspedisi Pamalayu yang merupakan ekspedisi persahabatan, menurutnya, "Sound of Borobudur" datang ke Dharmasraya, untuk melakukan ikatan-ikatan kebudayaan.
"Kita beririsan secara peradaban, karena memang kita bersaudara. Kita merupakan suatu tatanan besar," ujar Trie Utami.
Apa yang ingin ditampilkan, menurutnya, adalah bunyian peradaban.
Alat musik masa lalu banyak sekali terpahat di relief Candi Borobudur. Alat musik dengan dawai mendominasi.
"Saya dibantu sepenuhnya dari awal sejak tahun 2016 oleh sahabat saya Dewa Budjana. Karena saya bukan pemain gitar, saya bukan pemain dawai," kata Trie.
Sementara itu, Dewa Budjana mengatakan, dirinya hanya melanjutkan apa yang sudah dirintis Trie Utami.
Menurutnya, gambar alat musik yang ada di relief candi coba ia interpretasikan.
"Karena memang tidak pernah tahu. Ada juga yang tidak kelihatan senarnya, misalnya, tetapi kami coba. Ada yang kelihatan tiga dawainya. Atau mungkin kita coba-coba sendiri. Ada yang ukurannya besar kami anggap bass. Ada yang lebih kecil," kata gitaris grup band Gigi itu.
Penampilan di Dharmasraya, menurut Budjana, adalah konser perdana dari album yang belum beredar.
"Kami berterima kasih, akhirnya kami bisa berkumpul, tampil pertama kali tanggal 6 malam ini. Jadi ini penampilan perdana dari album yang belum beredar, sebenarnya," katanya.
Komposer senior Purwacaraka menjadi eksekutif produser band besar ini.
Purwa mengatakan, butuh waktu tiga tahun untuk menginterprestasikan gambar alat musik yang ada di relief menjadi alat musik yang sudah bisa dimainkan.
Menurutnya, band akan membawakan sejumlah lagu daerah maupun Indonesia.
"Kita ingin menunjukan bahwa alat musik ini bisa dimainkan dengan lagu macam-macam," jelasnya.
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan berterima kasih atas kesediaan Sound of Borobudur bermain pertama kali di Candi Padang Roco, Dharmasraya.
Menurutnya, penggalian peradaban masa lalu seperti yang dilakukan Sound of Borobudur, akan memperkaya aset bangsa hari ini.
"Semakin digali, semakin menjadi aset bagi kita," kata Sutan.
https://entertainment.kompas.com/read/2020/01/07/110453510/festival-pamalayu-tampilkan-alat-musik-yang-terpahat-di-candi