Profil Edwin Super Bejo, MC Smack Down Penggemar Moge

Ia bersama rekannya, Jody Sumantri, membentuk sebuah duo bernama Super Bejo.

Sejak era 2000-an, duo itu seringkali menghiasi berbagai acara, baik off air maupun on air.

Edwin mengawali karier MC pada 1994, usai menamatkan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta atau IKJ jurusan teater.

Kesempatan pertama datang dari Prambors untuk menuangkan kreativitasnya di kegiatan-kegiatan off air, seperti Tenda Mangkal dan Pro Kamu.

Edwin lalu menawari Jody Sumantri untuk mengkoordinir artis untuk acara-acara off air.

Edwin dan Jody diketahui berteman sejak masih kuliah di IKJ.

Mereka berdua lalu mencetuskan ide-ide cemerlang dalam menggarap suatu acara.

Salah satunya adalah acara Pesta di Indosiar yang berlangsung sukses.

Gaya mereka yang unik, kompak dan selalu "ngocol" menarik perhatian Harry "Boim" de Fretes.

Mereka pun diminta memeriahkan serial komedi Hari Harimau.

Edwin juga seringkali menjadi MC acara olahraga.

Sebut saja kuis Gol, Gol, Gol bersama Tamara Geraldine. 

Satu yang paling terkenal adalah ketika Edwin bersaka Jody menjadi MC acara sports entertainment Smack Down yang sangat fenomenal saat itu.

Edwin sendiri lahir di Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam, 14 Juli 1969.

Ia menikah dengan seorang model bernama Lia Novita pada 3 Juni 2000.

Dari pernikahan ini, Edwin dan Lia Novita dikaruniai empat anak, yakni Cut Mala, Cut Audrey, Teuku Raka Syah Putra, dan Teuku Euro Syah Putra.

Selain menjadi MC, Edwin juga merambah dunia akting lewat sinetron dan film.

Filmografi Edwin di antaranya Alangkah Lucunya (Negeri Ini) (2010), Rindu Purnama (2011), Sang Pemberani (2014), Midnight (2015), dan Tommi N Jerri (2017).

Lalu, ada juga sinetron Kecil-Kecil Jadi Manten (2003), Mau Enggak Mau Harus Mau, dan Sepatu Super (2013).

Adapun, Edwin bersama Jody adalah pehobi moge, keduanya mendirikan sebuah klub motor bernama Ahoy Geboy.

Ia memiliki berbagai sepeda motor besar dari berbagai tipe, mulai dari cruiser sampai trail.

Edwin saat ini memulai sebuah usaha warung dan mulai mengurangi intensitas hobinya sebagai anak penggemar moge.

Meski demikian, Edwin masih tetap mengambil tawaran sebagai MC, tetapi lebih selektif.