Profil Dylan Sada, Sosok di Balik Radioactive Lullabies

Dikutip dari ververeps.com, pemilik nama lengkap Aldila Wulandari Kusumashanty Pranadjaja ini pernah bersekolah di London Public School Jakarta dan Limkokwing University of Creative Technology di Malaysia

Ia meninggalkan dunia sekolah demi mengejar impiannya tentang fotografi.

Dylan Sada pindah ke Singapura pada tahun 2007 dan magang di Juice Magazine.

Ia juga mendapat mentor langsung dari Ivanho Harlim.

Tak lama kemudian, Dylan Sada mengemas semua barangnya untuk pindah dan tinggal sendirian di New York.

Kecintaan Dylan Sada terhadap dunia fotografi bertambah ketika ia mendapatkan kamera DSLR pertamanya.

Ia pernah mengajak salah satu temannya yang bernama Nadia untuk menjadi modelnya.

Hasil foto jepretan Dylan Sada ini lantas mendapat banyak apresiasi.

"Ada satu foto khusus bernama Radioactive Lullabies (foto di mana Nadia menjilat sebuah bunga) yang aku unggah di akun devianart dan uniknya semua orang menyukai foto itu sampai lebh dari 6.000 likes," kata Dylan.

Di samping kecintaannya terhadap fotografi, Dylan Sada juga pernah menjadi sorotan berita karena pengalaman tindak kekerasan di New York.

Pada 2018, Dylan Sada sempat mengalami depresi hingga berusaha bunuh diri sebanyak lima kali.

"Aku melewati lima percobaan bunuh diri yang gagal, aku menggantung diri sekitar sebulan yang lalu, tetepi dua orang menyelematkanku," tulis Dylan di Instagramnya 16 Maret 2018.

Kabar kepergian Dylan Sada mulai tersebar dari unggahan Dimas Radityo.

"Innalilahi wa innailahi rojian, telah meninggal dengan tenang, ALDILA WULANDARI @dylan_sada Senin, 9 November 2020 jam 7 waktu setempat," tulis Dimas Radityo, salah satu kerabatnya.

Berdasarkan beberapa unggahan terakhirnya di Instagram, Dylan kini tinggal di New Orleans.

Hingga saat ini belum ada keterangan jelas terkait penyebab kematian Dylan Sada.